Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Stephen Hawking: Manusia Bisa Hidup Abadi

Written By Unknown on Senin, 30 September 2013 | 10.47


KOMPAS.com — Stephen Hawking mengatakan bahwa otak mampu berdiri sendiri di luar tubuh dan mendukung manusia untuk memperoleh keabadian.

"Saya pikir otak seperti sebuah program dalam pikiran, seperti komputer, jadi secara teoretis sebenarnya mungkin untuk menyalin otak ke komputer dan mendukung bentuk kehidupan setelah mati," kata Hawking seperti dikutip The Guardian, Sabtu (21/9/2013).

Namun, menurut Hawking, keabadian seperti yang diungkapkan Hawking masih di luar kapasitas manusia saat ini.

Selama ini, berdasarkan kepercayaan yang diyakini, banyak manusia memahami bahwa setelah mati, manusia akan menjadi abadi di alam yang berbeda, bertemu dengan Tuhan serta berada di surga atau neraka sesuai perbuatannya selama hidup.

Namun, Hawking menuturkan, "Saya pikir kehidupan setelah mati secara konvensional adalah dongeng untuk orang-orang yang takut pada kegelapan."

Keabadian seperti yang diungkapkan Hawking kerap disebut dengan keabadian digital. Dalam hal ini, manusia abadi tetapi tidak dalam tubuh biologisnya. Dalam keabadian digital, eksistensi manusia tak lagi tergantung pada tubuh karena tubuh bisa diupayakan.

Keabadian seperti yang dimaksud Hawking sebenarnya sudah sering dibahas, termasuk oleh Ryan Kurzweil, salah satu insinyur di Google.

Dalam Global Futures 2045 International Congress, sebuah konferensi futuristik yang digelar di Amerika Serikat pada 14-15 Juni 2013 lalu, seperti diberitakan Huffington Post pada 20 Juni 2013, Kurzweil mengungkapkan bahwa keabadian digital bisa tercapai pada tahun 2045.

Salah satu teknologi kunci yang mendukung keabadian digital adalah mind uploading atau pengunggahan pikiran ke komputer alias dunia digital.

Sementara itu, keabadian digital mungkin terjadi dan telah banyak dibicarakan, tetapi banyak pertanyaan mendasar yang belum terjawab. Misalnya, mengapa manusia harus hidup abadi? Apa manfaatnya? Apa masalahnya kalau manusia hidup lalu mati saja seperti yang dialami saat ini?

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Fosil Penis Beri Petunjuk tentang Seks pada Beruang Purba


KOMPAS.com — Indarctos arctoides, yang berukuran serupa dengan beruang cokelat saat ini, menjelajah Perancis, Spanyol, dan Turki sekitar sepuluh sampai 4,5 juta tahun lalu. Sama seperti beruang dan mamalia lainnya, beruang purba memiliki baculum, nama ilmiah untuk tulang penis.

Bacula sendiri sangat jarang ditemukan di catatan fosil, bukan karena hanya bisa ditemukan di fosil jantan, panjang tulang tersebut membuatnya mudah patah dan dianggap sebagai tulang iga. Namun, Juan Abella, ketua tim penelitian ini, beruntung. Ia berhasil mempelajari lima bacula dari sebuah situs yang kaya akan fosil yang memiliki banyak sisa spesies mamalia purba.

Saat ia membandingkan hasil pemindaian 3D dari fosil penis dengan bacula dari delapan spesies beruang yang masih hidup, ia terkejut bahwa I.arctoides memiliki baculum terpanjang di kalangan beruang. Hewan ini memiliki rata-rata panjang tulang penis sekitar 23,3 sentimeter. Bandingkan dengan panjang rata-rata baculum beruang kutub yang hanya 16,8 sentimeter.

"Kami tidak mengira fosil bacula ini begitu besar, ia lebih panjang dibanding beruang yang masih ada saat ini, seperti beruang kodiak dan beruang kutub," kata Abella yang merupakan paleobiolog dari Museo Nacional de Ciencias Naturales, Madrid, Spanyol, lewat e-mail.

Lebih dari itu, Abella menduga bahwa baculum superpanjang itu berarti bahwa beruang memiliki durasi hubungan seksual yang lebih lama, tetapi lebih jarang dibandingkan dengan mamalia lain. Hal itu karena panjang bisa membantu penis beruang lebih kaku dan menjaga uterus betina tetap terbuka selama proses berlangsung.

Bacula yang lebih panjang juga tampaknya mendongkrak kesuburan karena, menurut studi yang dipublikasikan di jurnal PLoS ONE, penis panjang bisa memosisikan sperma lebih baik pada sistem reproduksi betina. Ini juga berarti bahwa gen baculum panjang diteruskan ke lebih banyak keturunan.

Membedah beruang purba

Blaine Schubert, paleontolog vertebrata dari East Tennessee State University yang mempelajari beruang purba, menyebutkan lewat e-mail bahwa ilmuwan sangat jarang mempelajari bacula. Bahkan, menurut Abella, studi ini merupakan kali pertamanya bacula digunakan untuk melihat perilaku pada spesies fosil purba.

Sebagian besar penelitian bacula hanya terbatas pada membuat perbandingan anatomi umum terhadap spesies yang masih ada, sebut Schubert yang tidak terlibat pada studi kali ini. "Namun, laporan ini mengambil satu langkah lebih maju," ucapnya.

Selain menyediakan deskripsi detail dan perbandingan bacula purba dengan beruang masa kini, studi baru ini juga menggunakan fosil untuk mengetahui bagaimana perilaku beruang purba. "Para peneliti melakukan hal yang luar biasa dengan memisahkan fakta nyata dari dugaan, dan juga membedah kemungkinan perilaku kawin dari beruang yang sudah lama punah." (Christine Dell'Amore/National Geographic Indonesia)

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Setelah \"Hiu Berjalan\", Kini Halmahera Punya \"Tikus Berduri\"


KOMPAS.com — Satu lagi kekayaan biodiversitas Halmahera terungkap. Setelah beberapa waktu lalu ilmuwan mengungkap keberadaan jenis baru "hiu berjalan" di perairan wilayah tersebut, kini ilmuwan mengungkap adanya spesies baru "tikus berduri".

Spesies tikus yang kemudian disebut tikus berduri Boki Mekot, sesuai nama tempat penemuannya, itu ditemukan lewat proyek penelitian dari ilmuwan University of Copenhagen dan Museum Zoologi Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Tim membuat jebakan dengan umpan kelapa bakar dan selai kacang, ditempatkan pada batang pohon dan bukaan liang. Tim kemudian mengambil spesimen tikus serta menganalisisnya, baik secara morfologi maupun genetik.

Dengan analisis tersebut, tim menemukan spesies yang punya nama latin Halmaheramys bokimekot ini. Dalam publikasi di Zoological Journal of the Linnean Society, tim mengungkap bahwa tikus itu bukan sekadar spesies baru, melainkan juga genus baru.

"Jenis hewan pengerat ini menggarisbawahi besarnya jumlah keanekaragaman hayati yang belum diketahui di wilayah itu dan betapa penting upaya konservasinya," kata Perre-Henri Fabre, pimpinan peneliti dari Center of Macroecology, Evolution, and Climate University of Copenhagen.

"Penemuan ini menunjukkan masih banyaknya kekayaan kehidupan yang belum ditemukan, terutama dari wilayah kepulauan di Indonesia," kata Kristofer Helgen dari Smithsonian Institution seperti dikutip BBC, Jumat (20/9/2013).

Seperti namanya, tikus jenis baru yang ditemukan ini memiliki bulu-bulu yang keras menyerupai duri. Bagian punggung tubuhnya berwarna coklat dengan ujung ekor berwarna putih serta bagian perut yang kelabu terang.

Temuan ini menarik karena sekaligus menggarisbawahi keragaman biota di Maluku yang menjadi salah satu tempat yang menginspirasi lahirnya teori evolusi. Dahulu, karena pengamatan di wilayah Maluku, Alfred Wallace menulis surat kepada Charles Darwin yang kemudian memublikasikan The Origin of Species.

Temuan ini juga mendukung pemikiran Wallace tentang perbedaan fauna di timur dan barat wilayah Indonesia, yang dipisahkan oleh garis Wallace. H bokimekot memiliki kekhasan. Sementara kebanyakan hewan di timur Indonesia punya karakteristik Australia, spesies ini lebih menunjukkan karakteristik Asia.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Stephen Hawking: Manusia Bisa Hidup Abadi

Written By Unknown on Minggu, 29 September 2013 | 10.47


KOMPAS.com — Stephen Hawking mengatakan bahwa otak mampu berdiri sendiri di luar tubuh dan mendukung manusia untuk memperoleh keabadian.

"Saya pikir otak seperti sebuah program dalam pikiran, seperti komputer, jadi secara teoretis sebenarnya mungkin untuk menyalin otak ke komputer dan mendukung bentuk kehidupan setelah mati," kata Hawking seperti dikutip The Guardian, Sabtu (21/9/2013).

Namun, menurut Hawking, keabadian seperti yang diungkapkan Hawking masih di luar kapasitas manusia saat ini.

Selama ini, berdasarkan kepercayaan yang diyakini, banyak manusia memahami bahwa setelah mati, manusia akan menjadi abadi di alam yang berbeda, bertemu dengan Tuhan serta berada di surga atau neraka sesuai perbuatannya selama hidup.

Namun, Hawking menuturkan, "Saya pikir kehidupan setelah mati secara konvensional adalah dongeng untuk orang-orang yang takut pada kegelapan."

Keabadian seperti yang diungkapkan Hawking kerap disebut dengan keabadian digital. Dalam hal ini, manusia abadi tetapi tidak dalam tubuh biologisnya. Dalam keabadian digital, eksistensi manusia tak lagi tergantung pada tubuh karena tubuh bisa diupayakan.

Keabadian seperti yang dimaksud Hawking sebenarnya sudah sering dibahas, termasuk oleh Ryan Kurzweil, salah satu insinyur di Google.

Dalam Global Futures 2045 International Congress, sebuah konferensi futuristik yang digelar di Amerika Serikat pada 14-15 Juni 2013 lalu, seperti diberitakan Huffington Post pada 20 Juni 2013, Kurzweil mengungkapkan bahwa keabadian digital bisa tercapai pada tahun 2045.

Salah satu teknologi kunci yang mendukung keabadian digital adalah mind uploading atau pengunggahan pikiran ke komputer alias dunia digital.

Sementara itu, keabadian digital mungkin terjadi dan telah banyak dibicarakan, tetapi banyak pertanyaan mendasar yang belum terjawab. Misalnya, mengapa manusia harus hidup abadi? Apa manfaatnya? Apa masalahnya kalau manusia hidup lalu mati saja seperti yang dialami saat ini?

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Fosil Penis Beri Petunjuk tentang Seks pada Beruang Purba


KOMPAS.com — Indarctos arctoides, yang berukuran serupa dengan beruang cokelat saat ini, menjelajah Perancis, Spanyol, dan Turki sekitar sepuluh sampai 4,5 juta tahun lalu. Sama seperti beruang dan mamalia lainnya, beruang purba memiliki baculum, nama ilmiah untuk tulang penis.

Bacula sendiri sangat jarang ditemukan di catatan fosil, bukan karena hanya bisa ditemukan di fosil jantan, panjang tulang tersebut membuatnya mudah patah dan dianggap sebagai tulang iga. Namun, Juan Abella, ketua tim penelitian ini, beruntung. Ia berhasil mempelajari lima bacula dari sebuah situs yang kaya akan fosil yang memiliki banyak sisa spesies mamalia purba.

Saat ia membandingkan hasil pemindaian 3D dari fosil penis dengan bacula dari delapan spesies beruang yang masih hidup, ia terkejut bahwa I.arctoides memiliki baculum terpanjang di kalangan beruang. Hewan ini memiliki rata-rata panjang tulang penis sekitar 23,3 sentimeter. Bandingkan dengan panjang rata-rata baculum beruang kutub yang hanya 16,8 sentimeter.

"Kami tidak mengira fosil bacula ini begitu besar, ia lebih panjang dibanding beruang yang masih ada saat ini, seperti beruang kodiak dan beruang kutub," kata Abella yang merupakan paleobiolog dari Museo Nacional de Ciencias Naturales, Madrid, Spanyol, lewat e-mail.

Lebih dari itu, Abella menduga bahwa baculum superpanjang itu berarti bahwa beruang memiliki durasi hubungan seksual yang lebih lama, tetapi lebih jarang dibandingkan dengan mamalia lain. Hal itu karena panjang bisa membantu penis beruang lebih kaku dan menjaga uterus betina tetap terbuka selama proses berlangsung.

Bacula yang lebih panjang juga tampaknya mendongkrak kesuburan karena, menurut studi yang dipublikasikan di jurnal PLoS ONE, penis panjang bisa memosisikan sperma lebih baik pada sistem reproduksi betina. Ini juga berarti bahwa gen baculum panjang diteruskan ke lebih banyak keturunan.

Membedah beruang purba

Blaine Schubert, paleontolog vertebrata dari East Tennessee State University yang mempelajari beruang purba, menyebutkan lewat e-mail bahwa ilmuwan sangat jarang mempelajari bacula. Bahkan, menurut Abella, studi ini merupakan kali pertamanya bacula digunakan untuk melihat perilaku pada spesies fosil purba.

Sebagian besar penelitian bacula hanya terbatas pada membuat perbandingan anatomi umum terhadap spesies yang masih ada, sebut Schubert yang tidak terlibat pada studi kali ini. "Namun, laporan ini mengambil satu langkah lebih maju," ucapnya.

Selain menyediakan deskripsi detail dan perbandingan bacula purba dengan beruang masa kini, studi baru ini juga menggunakan fosil untuk mengetahui bagaimana perilaku beruang purba. "Para peneliti melakukan hal yang luar biasa dengan memisahkan fakta nyata dari dugaan, dan juga membedah kemungkinan perilaku kawin dari beruang yang sudah lama punah." (Christine Dell'Amore/National Geographic Indonesia)

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Setelah \"Hiu Berjalan\", Kini Halmahera Punya \"Tikus Berduri\"


KOMPAS.com — Satu lagi kekayaan biodiversitas Halmahera terungkap. Setelah beberapa waktu lalu ilmuwan mengungkap keberadaan jenis baru "hiu berjalan" di perairan wilayah tersebut, kini ilmuwan mengungkap adanya spesies baru "tikus berduri".

Spesies tikus yang kemudian disebut tikus berduri Boki Mekot, sesuai nama tempat penemuannya, itu ditemukan lewat proyek penelitian dari ilmuwan University of Copenhagen dan Museum Zoologi Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Tim membuat jebakan dengan umpan kelapa bakar dan selai kacang, ditempatkan pada batang pohon dan bukaan liang. Tim kemudian mengambil spesimen tikus serta menganalisisnya, baik secara morfologi maupun genetik.

Dengan analisis tersebut, tim menemukan spesies yang punya nama latin Halmaheramys bokimekot ini. Dalam publikasi di Zoological Journal of the Linnean Society, tim mengungkap bahwa tikus itu bukan sekadar spesies baru, melainkan juga genus baru.

"Jenis hewan pengerat ini menggarisbawahi besarnya jumlah keanekaragaman hayati yang belum diketahui di wilayah itu dan betapa penting upaya konservasinya," kata Perre-Henri Fabre, pimpinan peneliti dari Center of Macroecology, Evolution, and Climate University of Copenhagen.

"Penemuan ini menunjukkan masih banyaknya kekayaan kehidupan yang belum ditemukan, terutama dari wilayah kepulauan di Indonesia," kata Kristofer Helgen dari Smithsonian Institution seperti dikutip BBC, Jumat (20/9/2013).

Seperti namanya, tikus jenis baru yang ditemukan ini memiliki bulu-bulu yang keras menyerupai duri. Bagian punggung tubuhnya berwarna coklat dengan ujung ekor berwarna putih serta bagian perut yang kelabu terang.

Temuan ini menarik karena sekaligus menggarisbawahi keragaman biota di Maluku yang menjadi salah satu tempat yang menginspirasi lahirnya teori evolusi. Dahulu, karena pengamatan di wilayah Maluku, Alfred Wallace menulis surat kepada Charles Darwin yang kemudian memublikasikan The Origin of Species.

Temuan ini juga mendukung pemikiran Wallace tentang perbedaan fauna di timur dan barat wilayah Indonesia, yang dipisahkan oleh garis Wallace. H bokimekot memiliki kekhasan. Sementara kebanyakan hewan di timur Indonesia punya karakteristik Australia, spesies ini lebih menunjukkan karakteristik Asia.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Stephen Hawking: Manusia Bisa Hidup Abadi

Written By Unknown on Jumat, 27 September 2013 | 10.47


KOMPAS.com — Stephen Hawking mengatakan bahwa otak mampu berdiri sendiri di luar tubuh dan mendukung manusia untuk memperoleh keabadian.

"Saya pikir otak seperti sebuah program dalam pikiran, seperti komputer, jadi secara teoretis sebenarnya mungkin untuk menyalin otak ke komputer dan mendukung bentuk kehidupan setelah mati," kata Hawking seperti dikutip The Guardian, Sabtu (21/9/2013).

Namun, menurut Hawking, keabadian seperti yang diungkapkan Hawking masih di luar kapasitas manusia saat ini.

Selama ini, berdasarkan kepercayaan yang diyakini, banyak manusia memahami bahwa setelah mati, manusia akan menjadi abadi di alam yang berbeda, bertemu dengan Tuhan serta berada di surga atau neraka sesuai perbuatannya selama hidup.

Namun, Hawking menuturkan, "Saya pikir kehidupan setelah mati secara konvensional adalah dongeng untuk orang-orang yang takut pada kegelapan."

Keabadian seperti yang diungkapkan Hawking kerap disebut dengan keabadian digital. Dalam hal ini, manusia abadi tetapi tidak dalam tubuh biologisnya. Dalam keabadian digital, eksistensi manusia tak lagi tergantung pada tubuh karena tubuh bisa diupayakan.

Keabadian seperti yang dimaksud Hawking sebenarnya sudah sering dibahas, termasuk oleh Ryan Kurzweil, salah satu insinyur di Google.

Dalam Global Futures 2045 International Congress, sebuah konferensi futuristik yang digelar di Amerika Serikat pada 14-15 Juni 2013 lalu, seperti diberitakan Huffington Post pada 20 Juni 2013, Kurzweil mengungkapkan bahwa keabadian digital bisa tercapai pada tahun 2045.

Salah satu teknologi kunci yang mendukung keabadian digital adalah mind uploading atau pengunggahan pikiran ke komputer alias dunia digital.

Sementara itu, keabadian digital mungkin terjadi dan telah banyak dibicarakan, tetapi banyak pertanyaan mendasar yang belum terjawab. Misalnya, mengapa manusia harus hidup abadi? Apa manfaatnya? Apa masalahnya kalau manusia hidup lalu mati saja seperti yang dialami saat ini?

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Fosil Penis Beri Petunjuk tentang Seks pada Beruang Purba


KOMPAS.com — Indarctos arctoides, yang berukuran serupa dengan beruang cokelat saat ini, menjelajah Perancis, Spanyol, dan Turki sekitar sepuluh sampai 4,5 juta tahun lalu. Sama seperti beruang dan mamalia lainnya, beruang purba memiliki baculum, nama ilmiah untuk tulang penis.

Bacula sendiri sangat jarang ditemukan di catatan fosil, bukan karena hanya bisa ditemukan di fosil jantan, panjang tulang tersebut membuatnya mudah patah dan dianggap sebagai tulang iga. Namun, Juan Abella, ketua tim penelitian ini, beruntung. Ia berhasil mempelajari lima bacula dari sebuah situs yang kaya akan fosil yang memiliki banyak sisa spesies mamalia purba.

Saat ia membandingkan hasil pemindaian 3D dari fosil penis dengan bacula dari delapan spesies beruang yang masih hidup, ia terkejut bahwa I.arctoides memiliki baculum terpanjang di kalangan beruang. Hewan ini memiliki rata-rata panjang tulang penis sekitar 23,3 sentimeter. Bandingkan dengan panjang rata-rata baculum beruang kutub yang hanya 16,8 sentimeter.

"Kami tidak mengira fosil bacula ini begitu besar, ia lebih panjang dibanding beruang yang masih ada saat ini, seperti beruang kodiak dan beruang kutub," kata Abella yang merupakan paleobiolog dari Museo Nacional de Ciencias Naturales, Madrid, Spanyol, lewat e-mail.

Lebih dari itu, Abella menduga bahwa baculum superpanjang itu berarti bahwa beruang memiliki durasi hubungan seksual yang lebih lama, tetapi lebih jarang dibandingkan dengan mamalia lain. Hal itu karena panjang bisa membantu penis beruang lebih kaku dan menjaga uterus betina tetap terbuka selama proses berlangsung.

Bacula yang lebih panjang juga tampaknya mendongkrak kesuburan karena, menurut studi yang dipublikasikan di jurnal PLoS ONE, penis panjang bisa memosisikan sperma lebih baik pada sistem reproduksi betina. Ini juga berarti bahwa gen baculum panjang diteruskan ke lebih banyak keturunan.

Membedah beruang purba

Blaine Schubert, paleontolog vertebrata dari East Tennessee State University yang mempelajari beruang purba, menyebutkan lewat e-mail bahwa ilmuwan sangat jarang mempelajari bacula. Bahkan, menurut Abella, studi ini merupakan kali pertamanya bacula digunakan untuk melihat perilaku pada spesies fosil purba.

Sebagian besar penelitian bacula hanya terbatas pada membuat perbandingan anatomi umum terhadap spesies yang masih ada, sebut Schubert yang tidak terlibat pada studi kali ini. "Namun, laporan ini mengambil satu langkah lebih maju," ucapnya.

Selain menyediakan deskripsi detail dan perbandingan bacula purba dengan beruang masa kini, studi baru ini juga menggunakan fosil untuk mengetahui bagaimana perilaku beruang purba. "Para peneliti melakukan hal yang luar biasa dengan memisahkan fakta nyata dari dugaan, dan juga membedah kemungkinan perilaku kawin dari beruang yang sudah lama punah." (Christine Dell'Amore/National Geographic Indonesia)

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Setelah \"Hiu Berjalan\", Kini Halmahera Punya \"Tikus Berduri\"


KOMPAS.com — Satu lagi kekayaan biodiversitas Halmahera terungkap. Setelah beberapa waktu lalu ilmuwan mengungkap keberadaan jenis baru "hiu berjalan" di perairan wilayah tersebut, kini ilmuwan mengungkap adanya spesies baru "tikus berduri".

Spesies tikus yang kemudian disebut tikus berduri Boki Mekot, sesuai nama tempat penemuannya, itu ditemukan lewat proyek penelitian dari ilmuwan University of Copenhagen dan Museum Zoologi Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Tim membuat jebakan dengan umpan kelapa bakar dan selai kacang, ditempatkan pada batang pohon dan bukaan liang. Tim kemudian mengambil spesimen tikus serta menganalisisnya, baik secara morfologi maupun genetik.

Dengan analisis tersebut, tim menemukan spesies yang punya nama latin Halmaheramys bokimekot ini. Dalam publikasi di Zoological Journal of the Linnean Society, tim mengungkap bahwa tikus itu bukan sekadar spesies baru, melainkan juga genus baru.

"Jenis hewan pengerat ini menggarisbawahi besarnya jumlah keanekaragaman hayati yang belum diketahui di wilayah itu dan betapa penting upaya konservasinya," kata Perre-Henri Fabre, pimpinan peneliti dari Center of Macroecology, Evolution, and Climate University of Copenhagen.

"Penemuan ini menunjukkan masih banyaknya kekayaan kehidupan yang belum ditemukan, terutama dari wilayah kepulauan di Indonesia," kata Kristofer Helgen dari Smithsonian Institution seperti dikutip BBC, Jumat (20/9/2013).

Seperti namanya, tikus jenis baru yang ditemukan ini memiliki bulu-bulu yang keras menyerupai duri. Bagian punggung tubuhnya berwarna coklat dengan ujung ekor berwarna putih serta bagian perut yang kelabu terang.

Temuan ini menarik karena sekaligus menggarisbawahi keragaman biota di Maluku yang menjadi salah satu tempat yang menginspirasi lahirnya teori evolusi. Dahulu, karena pengamatan di wilayah Maluku, Alfred Wallace menulis surat kepada Charles Darwin yang kemudian memublikasikan The Origin of Species.

Temuan ini juga mendukung pemikiran Wallace tentang perbedaan fauna di timur dan barat wilayah Indonesia, yang dipisahkan oleh garis Wallace. H bokimekot memiliki kekhasan. Sementara kebanyakan hewan di timur Indonesia punya karakteristik Australia, spesies ini lebih menunjukkan karakteristik Asia.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Stephen Hawking: Manusia Bisa Hidup Abadi

Written By Unknown on Kamis, 26 September 2013 | 10.47


KOMPAS.com — Stephen Hawking mengatakan bahwa otak mampu berdiri sendiri di luar tubuh dan mendukung manusia untuk memperoleh keabadian.

"Saya pikir otak seperti sebuah program dalam pikiran, seperti komputer, jadi secara teoretis sebenarnya mungkin untuk menyalin otak ke komputer dan mendukung bentuk kehidupan setelah mati," kata Hawking seperti dikutip The Guardian, Sabtu (21/9/2013).

Namun, menurut Hawking, keabadian seperti yang diungkapkan Hawking masih di luar kapasitas manusia saat ini.

Selama ini, berdasarkan kepercayaan yang diyakini, banyak manusia memahami bahwa setelah mati, manusia akan menjadi abadi di alam yang berbeda, bertemu dengan Tuhan serta berada di surga atau neraka sesuai perbuatannya selama hidup.

Namun, Hawking menuturkan, "Saya pikir kehidupan setelah mati secara konvensional adalah dongeng untuk orang-orang yang takut pada kegelapan."

Keabadian seperti yang diungkapkan Hawking kerap disebut dengan keabadian digital. Dalam hal ini, manusia abadi tetapi tidak dalam tubuh biologisnya. Dalam keabadian digital, eksistensi manusia tak lagi tergantung pada tubuh karena tubuh bisa diupayakan.

Keabadian seperti yang dimaksud Hawking sebenarnya sudah sering dibahas, termasuk oleh Ryan Kurzweil, salah satu insinyur di Google.

Dalam Global Futures 2045 International Congress, sebuah konferensi futuristik yang digelar di Amerika Serikat pada 14-15 Juni 2013 lalu, seperti diberitakan Huffington Post pada 20 Juni 2013, Kurzweil mengungkapkan bahwa keabadian digital bisa tercapai pada tahun 2045.

Salah satu teknologi kunci yang mendukung keabadian digital adalah mind uploading atau pengunggahan pikiran ke komputer alias dunia digital.

Sementara itu, keabadian digital mungkin terjadi dan telah banyak dibicarakan, tetapi banyak pertanyaan mendasar yang belum terjawab. Misalnya, mengapa manusia harus hidup abadi? Apa manfaatnya? Apa masalahnya kalau manusia hidup lalu mati saja seperti yang dialami saat ini?

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Fosil Penis Beri Petunjuk tentang Seks pada Beruang Purba


KOMPAS.com — Indarctos arctoides, yang berukuran serupa dengan beruang cokelat saat ini, menjelajah Perancis, Spanyol, dan Turki sekitar sepuluh sampai 4,5 juta tahun lalu. Sama seperti beruang dan mamalia lainnya, beruang purba memiliki baculum, nama ilmiah untuk tulang penis.

Bacula sendiri sangat jarang ditemukan di catatan fosil, bukan karena hanya bisa ditemukan di fosil jantan, panjang tulang tersebut membuatnya mudah patah dan dianggap sebagai tulang iga. Namun, Juan Abella, ketua tim penelitian ini, beruntung. Ia berhasil mempelajari lima bacula dari sebuah situs yang kaya akan fosil yang memiliki banyak sisa spesies mamalia purba.

Saat ia membandingkan hasil pemindaian 3D dari fosil penis dengan bacula dari delapan spesies beruang yang masih hidup, ia terkejut bahwa I.arctoides memiliki baculum terpanjang di kalangan beruang. Hewan ini memiliki rata-rata panjang tulang penis sekitar 23,3 sentimeter. Bandingkan dengan panjang rata-rata baculum beruang kutub yang hanya 16,8 sentimeter.

"Kami tidak mengira fosil bacula ini begitu besar, ia lebih panjang dibanding beruang yang masih ada saat ini, seperti beruang kodiak dan beruang kutub," kata Abella yang merupakan paleobiolog dari Museo Nacional de Ciencias Naturales, Madrid, Spanyol, lewat e-mail.

Lebih dari itu, Abella menduga bahwa baculum superpanjang itu berarti bahwa beruang memiliki durasi hubungan seksual yang lebih lama, tetapi lebih jarang dibandingkan dengan mamalia lain. Hal itu karena panjang bisa membantu penis beruang lebih kaku dan menjaga uterus betina tetap terbuka selama proses berlangsung.

Bacula yang lebih panjang juga tampaknya mendongkrak kesuburan karena, menurut studi yang dipublikasikan di jurnal PLoS ONE, penis panjang bisa memosisikan sperma lebih baik pada sistem reproduksi betina. Ini juga berarti bahwa gen baculum panjang diteruskan ke lebih banyak keturunan.

Membedah beruang purba

Blaine Schubert, paleontolog vertebrata dari East Tennessee State University yang mempelajari beruang purba, menyebutkan lewat e-mail bahwa ilmuwan sangat jarang mempelajari bacula. Bahkan, menurut Abella, studi ini merupakan kali pertamanya bacula digunakan untuk melihat perilaku pada spesies fosil purba.

Sebagian besar penelitian bacula hanya terbatas pada membuat perbandingan anatomi umum terhadap spesies yang masih ada, sebut Schubert yang tidak terlibat pada studi kali ini. "Namun, laporan ini mengambil satu langkah lebih maju," ucapnya.

Selain menyediakan deskripsi detail dan perbandingan bacula purba dengan beruang masa kini, studi baru ini juga menggunakan fosil untuk mengetahui bagaimana perilaku beruang purba. "Para peneliti melakukan hal yang luar biasa dengan memisahkan fakta nyata dari dugaan, dan juga membedah kemungkinan perilaku kawin dari beruang yang sudah lama punah." (Christine Dell'Amore/National Geographic Indonesia)

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Setelah \"Hiu Berjalan\", Kini Halmahera Punya \"Tikus Berduri\"


KOMPAS.com — Satu lagi kekayaan biodiversitas Halmahera terungkap. Setelah beberapa waktu lalu ilmuwan mengungkap keberadaan jenis baru "hiu berjalan" di perairan wilayah tersebut, kini ilmuwan mengungkap adanya spesies baru "tikus berduri".

Spesies tikus yang kemudian disebut tikus berduri Boki Mekot, sesuai nama tempat penemuannya, itu ditemukan lewat proyek penelitian dari ilmuwan University of Copenhagen dan Museum Zoologi Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Tim membuat jebakan dengan umpan kelapa bakar dan selai kacang, ditempatkan pada batang pohon dan bukaan liang. Tim kemudian mengambil spesimen tikus serta menganalisisnya, baik secara morfologi maupun genetik.

Dengan analisis tersebut, tim menemukan spesies yang punya nama latin Halmaheramys bokimekot ini. Dalam publikasi di Zoological Journal of the Linnean Society, tim mengungkap bahwa tikus itu bukan sekadar spesies baru, melainkan juga genus baru.

"Jenis hewan pengerat ini menggarisbawahi besarnya jumlah keanekaragaman hayati yang belum diketahui di wilayah itu dan betapa penting upaya konservasinya," kata Perre-Henri Fabre, pimpinan peneliti dari Center of Macroecology, Evolution, and Climate University of Copenhagen.

"Penemuan ini menunjukkan masih banyaknya kekayaan kehidupan yang belum ditemukan, terutama dari wilayah kepulauan di Indonesia," kata Kristofer Helgen dari Smithsonian Institution seperti dikutip BBC, Jumat (20/9/2013).

Seperti namanya, tikus jenis baru yang ditemukan ini memiliki bulu-bulu yang keras menyerupai duri. Bagian punggung tubuhnya berwarna coklat dengan ujung ekor berwarna putih serta bagian perut yang kelabu terang.

Temuan ini menarik karena sekaligus menggarisbawahi keragaman biota di Maluku yang menjadi salah satu tempat yang menginspirasi lahirnya teori evolusi. Dahulu, karena pengamatan di wilayah Maluku, Alfred Wallace menulis surat kepada Charles Darwin yang kemudian memublikasikan The Origin of Species.

Temuan ini juga mendukung pemikiran Wallace tentang perbedaan fauna di timur dan barat wilayah Indonesia, yang dipisahkan oleh garis Wallace. H bokimekot memiliki kekhasan. Sementara kebanyakan hewan di timur Indonesia punya karakteristik Australia, spesies ini lebih menunjukkan karakteristik Asia.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Stephen Hawking: Manusia Bisa Hidup Abadi

Written By Unknown on Selasa, 24 September 2013 | 10.47


KOMPAS.com — Stephen Hawking mengatakan bahwa otak mampu berdiri sendiri di luar tubuh dan mendukung manusia untuk memperoleh keabadian.

"Saya pikir otak seperti sebuah program dalam pikiran, seperti komputer, jadi secara teoretis sebenarnya mungkin untuk menyalin otak ke komputer dan mendukung bentuk kehidupan setelah mati," kata Hawking seperti dikutip The Guardian, Sabtu (21/9/2013).

Namun, menurut Hawking, keabadian seperti yang diungkapkan Hawking masih di luar kapasitas manusia saat ini.

Selama ini, berdasarkan kepercayaan yang diyakini, banyak manusia memahami bahwa setelah mati, manusia akan menjadi abadi di alam yang berbeda, bertemu dengan Tuhan serta berada di surga atau neraka sesuai perbuatannya selama hidup.

Namun, Hawking menuturkan, "Saya pikir kehidupan setelah mati secara konvensional adalah dongeng untuk orang-orang yang takut pada kegelapan."

Keabadian seperti yang diungkapkan Hawking kerap disebut dengan keabadian digital. Dalam hal ini, manusia abadi tetapi tidak dalam tubuh biologisnya. Dalam keabadian digital, eksistensi manusia tak lagi tergantung pada tubuh karena tubuh bisa diupayakan.

Keabadian seperti yang dimaksud Hawking sebenarnya sudah sering dibahas, termasuk oleh Ryan Kurzweil, salah satu insinyur di Google.

Dalam Global Futures 2045 International Congress, sebuah konferensi futuristik yang digelar di Amerika Serikat pada 14-15 Juni 2013 lalu, seperti diberitakan Huffington Post pada 20 Juni 2013, Kurzweil mengungkapkan bahwa keabadian digital bisa tercapai pada tahun 2045.

Salah satu teknologi kunci yang mendukung keabadian digital adalah mind uploading atau pengunggahan pikiran ke komputer alias dunia digital.

Sementara itu, keabadian digital mungkin terjadi dan telah banyak dibicarakan, tetapi banyak pertanyaan mendasar yang belum terjawab. Misalnya, mengapa manusia harus hidup abadi? Apa manfaatnya? Apa masalahnya kalau manusia hidup lalu mati saja seperti yang dialami saat ini?

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Fosil Penis Beri Petunjuk tentang Seks pada Beruang Purba


KOMPAS.com — Indarctos arctoides, yang berukuran serupa dengan beruang cokelat saat ini, menjelajah Perancis, Spanyol, dan Turki sekitar sepuluh sampai 4,5 juta tahun lalu. Sama seperti beruang dan mamalia lainnya, beruang purba memiliki baculum, nama ilmiah untuk tulang penis.

Bacula sendiri sangat jarang ditemukan di catatan fosil, bukan karena hanya bisa ditemukan di fosil jantan, panjang tulang tersebut membuatnya mudah patah dan dianggap sebagai tulang iga. Namun, Juan Abella, ketua tim penelitian ini, beruntung. Ia berhasil mempelajari lima bacula dari sebuah situs yang kaya akan fosil yang memiliki banyak sisa spesies mamalia purba.

Saat ia membandingkan hasil pemindaian 3D dari fosil penis dengan bacula dari delapan spesies beruang yang masih hidup, ia terkejut bahwa I.arctoides memiliki baculum terpanjang di kalangan beruang. Hewan ini memiliki rata-rata panjang tulang penis sekitar 23,3 sentimeter. Bandingkan dengan panjang rata-rata baculum beruang kutub yang hanya 16,8 sentimeter.

"Kami tidak mengira fosil bacula ini begitu besar, ia lebih panjang dibanding beruang yang masih ada saat ini, seperti beruang kodiak dan beruang kutub," kata Abella yang merupakan paleobiolog dari Museo Nacional de Ciencias Naturales, Madrid, Spanyol, lewat e-mail.

Lebih dari itu, Abella menduga bahwa baculum superpanjang itu berarti bahwa beruang memiliki durasi hubungan seksual yang lebih lama, tetapi lebih jarang dibandingkan dengan mamalia lain. Hal itu karena panjang bisa membantu penis beruang lebih kaku dan menjaga uterus betina tetap terbuka selama proses berlangsung.

Bacula yang lebih panjang juga tampaknya mendongkrak kesuburan karena, menurut studi yang dipublikasikan di jurnal PLoS ONE, penis panjang bisa memosisikan sperma lebih baik pada sistem reproduksi betina. Ini juga berarti bahwa gen baculum panjang diteruskan ke lebih banyak keturunan.

Membedah beruang purba

Blaine Schubert, paleontolog vertebrata dari East Tennessee State University yang mempelajari beruang purba, menyebutkan lewat e-mail bahwa ilmuwan sangat jarang mempelajari bacula. Bahkan, menurut Abella, studi ini merupakan kali pertamanya bacula digunakan untuk melihat perilaku pada spesies fosil purba.

Sebagian besar penelitian bacula hanya terbatas pada membuat perbandingan anatomi umum terhadap spesies yang masih ada, sebut Schubert yang tidak terlibat pada studi kali ini. "Namun, laporan ini mengambil satu langkah lebih maju," ucapnya.

Selain menyediakan deskripsi detail dan perbandingan bacula purba dengan beruang masa kini, studi baru ini juga menggunakan fosil untuk mengetahui bagaimana perilaku beruang purba. "Para peneliti melakukan hal yang luar biasa dengan memisahkan fakta nyata dari dugaan, dan juga membedah kemungkinan perilaku kawin dari beruang yang sudah lama punah." (Christine Dell'Amore/National Geographic Indonesia)

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Setelah \"Hiu Berjalan\", Kini Halmahera Punya \"Tikus Berduri\"


KOMPAS.com — Satu lagi kekayaan biodiversitas Halmahera terungkap. Setelah beberapa waktu lalu ilmuwan mengungkap keberadaan jenis baru "hiu berjalan" di perairan wilayah tersebut, kini ilmuwan mengungkap adanya spesies baru "tikus berduri".

Spesies tikus yang kemudian disebut tikus berduri Boki Mekot, sesuai nama tempat penemuannya, itu ditemukan lewat proyek penelitian dari ilmuwan University of Copenhagen dan Museum Zoologi Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Tim membuat jebakan dengan umpan kelapa bakar dan selai kacang, ditempatkan pada batang pohon dan bukaan liang. Tim kemudian mengambil spesimen tikus serta menganalisisnya, baik secara morfologi maupun genetik.

Dengan analisis tersebut, tim menemukan spesies yang punya nama latin Halmaheramys bokimekot ini. Dalam publikasi di Zoological Journal of the Linnean Society, tim mengungkap bahwa tikus itu bukan sekadar spesies baru, melainkan juga genus baru.

"Jenis hewan pengerat ini menggarisbawahi besarnya jumlah keanekaragaman hayati yang belum diketahui di wilayah itu dan betapa penting upaya konservasinya," kata Perre-Henri Fabre, pimpinan peneliti dari Center of Macroecology, Evolution, and Climate University of Copenhagen.

"Penemuan ini menunjukkan masih banyaknya kekayaan kehidupan yang belum ditemukan, terutama dari wilayah kepulauan di Indonesia," kata Kristofer Helgen dari Smithsonian Institution seperti dikutip BBC, Jumat (20/9/2013).

Seperti namanya, tikus jenis baru yang ditemukan ini memiliki bulu-bulu yang keras menyerupai duri. Bagian punggung tubuhnya berwarna coklat dengan ujung ekor berwarna putih serta bagian perut yang kelabu terang.

Temuan ini menarik karena sekaligus menggarisbawahi keragaman biota di Maluku yang menjadi salah satu tempat yang menginspirasi lahirnya teori evolusi. Dahulu, karena pengamatan di wilayah Maluku, Alfred Wallace menulis surat kepada Charles Darwin yang kemudian memublikasikan The Origin of Species.

Temuan ini juga mendukung pemikiran Wallace tentang perbedaan fauna di timur dan barat wilayah Indonesia, yang dipisahkan oleh garis Wallace. H bokimekot memiliki kekhasan. Sementara kebanyakan hewan di timur Indonesia punya karakteristik Australia, spesies ini lebih menunjukkan karakteristik Asia.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Karya Anak Kalimantan untuk Memecahkan Masalah Transportasi Sungai

Written By Unknown on Senin, 23 September 2013 | 10.47

KOMPAS.com - Siswa SDN 17 Nangabungan, Kapuas Hulu, Kalimantan Selatan memamerkan karya sederhana dan menarik di ajang Kalbe Junior Science Fair (KJSF) 2013 yang berlangsung hingga Minggu (22/9/2013) di Ecovention, Ancol, Jakarta.

Niko Demus dan Tera Petrus, dua siswa sekolah dasar tersebut, menangkap permasalahan yang sering terjadi pada warga kampung halamannya yang kerap menggunakan perahu untuk transportasi. Air sungai kerap masuk ke dalam perahu dan harus dikeluarkan secara manual.

Dengan prinsip fisika dasar, Niko dan Tera berupaya memecahkan masalah itu. "Bagian bawah perahu kita beri lubang dan disambung dengan selang," ungkap Niko saat ditemui Kompas.com di sela acara pameran, Sabtu (21/9/2013).

Menurut Niko, dengan inovasinya tersebut, pengguna perahu tak perlu mengeluarkan air yang masuk. Air akan dipompa keluar dengan sendirinya saat perahu bergerak dengan kecepatan tertentu. Hasil karya ini telah diujicoba langsung di sungai.

"Hasilnya memang airnya bisa keluar. Saat perahu motor bergerak dengan kecepatan minimal 10,8 km/jam, air akan keluar," kata Niko.

Guru pembimbing Niko dan Tera, Fransiska Yanti, menuturkan bahwa karya tersebut dibuat dengan prinsip fisika dasar Archimedes dan Bernouli. "Air akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah," kata Yanti.

Yanti menuturkan, saat perahu motor bergerak, genangan air dalam perahu akan memiliki tekanan lebih tinggi dari yang ada di selang. Dengan demikian, air akan bergerak ke selang dan keluar dari kapal. Karya Niko dan Tera adalah salah satu dari 9 karya anak sekolah dasar yang dipamerkan di ajang KJSF 2013.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Asyiknya Mengenal Keanekaragaman Hayati Laut di KJSF 2013

KOMPAS.com - Ajang Kalbe Junior Science Fair (KJSF) kembali digelar tahun ini, berlangsung hingga Minggu (22/9/2013). Mengangkat tema maritim, pameran ini menyedot minat besar dari anak-anak.

Sesuai temanya, KJSF 2013 mengajak anak-anak untuk mengenal lebih dalam tentang lautan di samping bidang sains lainnya. Wahana Kalbe City dibuat untuk menyuguhkan pengetahuan tentang lautan.

Di stand dunia bawah laut, anak-anak diajak menikmati simulasi menyelam. Sebuah video memutar beragam flora dauna laut yang bisa dinikmati bila sedang menyelam.

"Asyik banget. Ada hiu. Keren," ungkap Abigain, siswa kelas 4 SD IKIP Rawamangun yang berkunjung di wahana itu.

Abigain juga berkomentar bahwa lewat simulasi tersebut, ia jadi tahu bahwa laut Indonesia kaya akan biota. "Ternyata banyak banget hewan di laut," tuturnya saat ditemui Kompas.com, Sabtu (21/9/2013).

Rekan Abigain, Raffa, tak kalah antusias. Ia terinspirasi untuk benar-benar menyelam suatu hari agar bisa menikmati keindahan lautan.

"Jadi pengen bisa nyelam beneran," katanya. Raffa menuturkan, ia sangat ingin menyelam di Bali dan Raja Ampat.

KJSF telah digelar untuk ketiga kalinya. Selain dunia bawah laut, pameran ini juga mengajak anak-anak untuk mengenal dunia sains kesehatan.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Dorong Anak Terapkan Sains dalam Keseharian


JAKARTA, KOMPAS.com
- Untuk membumikan sains, para pelajar didorong untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sembilan inovasi karya 14 pelajar sekolah dasar yang menyisihkan 646 alat lain dipamerkan dalam acara Kalbe Junior Scientist Award 2013, Sabtu (21/9/2013), di Jakarta.

Kalbe Junior Scientist Award (KJSA) adalah kompetisi produk inovasi berdasarkan sains. Dalam kompetisi itu, para siswa dari kelas IV-VI sekolah dasar diharapkan menciptakan produk orisinal sebagai solusi masalah di sekitarnya.

Niko Demus (13) dan Terah Fettrus (13), pelajar kelas VI SD Negeri 17 Nanga Bungan, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, membuat sistem pemompa air otomatis di perahu tanpa bahan bakar untuk mengatasi masuknya air ke perahu. "Di kampung saya, perahu motor adalah transportasi utama, tetapi perahu sering kemasukan air karena jeram di sana besar," ujar Niko.

Mereka memasukkan selang sepanjang 10 sentimeter dan berdiameter 2 sentimeter ke belakang perahu yang dilubangi. Bagian selang yang di luar perahu ditaruh serong berdekatan dengan mesin. "Saat perahu melaju dengan kecepatan minimal 10 kilometer per jam, air di perahu keluar otomatis lewat selang itu," kata Niko yang didampingi gurunya, Fransiska Yanti (30).

Inovasi itu merupakan penerapan Prinsip Bernoulli, air mengalir dari tempat bertekanan tinggi (dalam perahu) ke tekanan rendah (luar perahu).

Pelajar kelas V SD Muhammadiyah Manyar Gresik, Diva Tsabita Shabrina Aziz (10) dan Nisrina Kamilah Al Hafizh (10), membuat alat pemberi makan ikan otomatis karena sering lupa memberi makan ikan peliharaan makan secara teratur.

Mereka memodifikasi wadah semprotan pengharum ruangan bekas. Wadah itu diubah jadi wadah penampung makanan ikan. Waktu keluar makanan bisa diatur 10-40 menit. Demikian penjelasan Diva didampingi gurunya, M Fadloli Aziz (35).

Adapun Radinka Alkira Mufti (11), pelajar kelas VI SD Kuntum Cemerlang, Bandung, membuat lampu penanda untuk pelari pagi karena khawatir dengan keselamatan ibunya yang sering berolahraga. "Kalau subuh gelap, sering ada kecelakaan pelari tertabrak motor atau mobil," ujarnya.

Radinka memanfaatkan tabung suntik bekas berukuran 500 mililiter. Ia menaruh lilitan kawat tembaga di tengah tabung plastik. Di kiri lilitan dimasukkan lima keping magnet neodymium, sedangkan di sisi kanan disambungkan dengan lampu LED dari mouse komputer.

Tabung menghasilkan cahaya ketika digerakkan. Tabung diletakkan di tubuh pelari, di lengan atau punggung. Saat pelari bergerak, lampu akan menyala sehingga mereka bisa terlihat oleh pengendara sepeda motor dan mobil.

Radinka yang dibimbing guru Adi Marianto (30) menerapkan prinsip induksi magnet. Jika alat bergerak, kepingan magnet menghasilkan ion yang kemudian menjadi energi listrik saat melewati kawat tembaga.

Manajer Komunikasi PT Kalbe Farma Tbk Hari Nugroho mengatakan, KJSA bertujuan memberikan motivasi kepada para pelajar agar kreatif dan peka terhadap lingkungan. Kriteria penilaian didasarkan ide kreatif dan orisinal dari pelajar. (K04)

Editor : Tri Wahono


10.47 | 0 komentar | Read More

Otak Manusia Paling Aneh yang Pernah Dijumpai

Written By Unknown on Minggu, 22 September 2013 | 10.47


KOMPAS.com
— Lihatlah otak di atas! Otak manusia dewasa itu berbeda dengan otak manusia pada umumnya, tidak memiliki tonjolan dan lipatan yang menjadi karakteristik umum otak manusia.

New Scientist, Selasa (17/9/2013), mewartakan bahwa otak itu adalah milik seseorang yang tinggal di wilayah yang kini merupakan North Texas State University. Seseorang itu, yang tak secara gamblang dinyatakan jenis kelaminnya, meninggal tahun 1970.

Otak itu kini menjadi salah satu koleksi di University of Texas, Austin, Amerika Serikat. Otak disimpan dalam sebuah guci, diberi nomor seri, tetapi microfilm yang menyimpan rekam medis pemilik otak tersebut hilang.

Fotografer Adam Voorhes menghabiskan waktu setahun untuk menggali informasi tentang otak itu dan sekitar 100 otak lain koleksi University of Texas, Austin.

Diketahui, pada guci tempat menyimpan otak itu terdapat keterangan bahwa pemiliknya mengalami agyria, tidak memiliki gyri dan sulci atau tonjolan dan lipatan yang umumnya terdapat pada bagian cerebral cortex yang normal.

Kondisi langka tersebut disebut juga lissencephaly. Seseorang yang mengalami kondisi itu biasanya meninggal sebelum usia 10 tahun. Biasanya, penderita kelainan itu mengalami kekejangan dan kesulitan dalam mempelajari sesuatu.

David Dexter dari Brain Bank di Imperial College London mengatakan bahwa dirinya tak pernah melihat otak seperti yang dipotret Voorhes.

"Kita memang mengetahui adanya otak di mana bagian suci hilang, tetapi tak ada lagi yang bisa dijelaskan lebih jauh tentang otak ini," katanya.

Meskipun demikian, ia tak heran jika pemilik otak ini bisa bertahan hingga usia dewasa karena otak memang sangat adaptif. Namun, Dexter menduga bahwa kelainan otak itu tetap memiliki efek buruk.

Awal tahun 2013, University of Texas melakukan pemindaian dengan magnetic resonance imaging (MRI) pada otak ini. Walau beberapa informasi tentang otak ini didapatkan, tetapi informasi tentang individu pemiliknya sepertinya akan sulit ditemukan alias hilang selamanya.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Kalbe Junior Science Fair Akan Pamerkan Inovasi Sains Anak Bangsa


JAKARTA, KOMPAS.com- Kalbe Farma bersama PT Pembangunan Jaya Ancol akan menggelar festival sains bertajuk Kalbe Junior Science Fair. Pameran sains anak terbesar yang akan digelar mulai Jumat (20/9/2013) besok hingga Minggu (22/9/2013) itu akan memamerkan karya terbaik anak bangsa dalam bidang sains.

Karya-karya yang akan dipamerkan adalah inovasi peserta Kalbe Junior Science Award yang diadakan sejak April 2013 lalu sebagai bagian dari Kalbe Junior Science Fair.

Sejumlah 655 karya anak dari 19 provinsi terkumpul lewat ajang tersebut. Kini, telah terpilih sembilan karya anak bangsa terbaik.

"Sembilan karya terbaik itu bisa disaksikan di Kalbe Junior Science Fair," kata Widjanarko Loka Djaja, Direktur Sales and Marketing Kalbe Farma sekaligus Ketua Kalbe Junior Science Fair dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

Widjanarko mengatakan, Kalbe Junior Science Award bertujuan memberikan kesempatan bagi anak untuk berkreasi. Setiap tahun, animo anak Indonesia untuk mengikuti ajang ini semakin meningkat.

Kalbe Junior Science Fair sendiri telah memasuki penyelenggaraan ketiga kali pada tahun ini. Setelah tahun lalu mengangkat tema antariksa, tahun ini pameran akan mengangkat tema maritim. Lewat pameran tersebut, Winarto, Direktur Rekreasi PT Pembangunan Jaya Ancol mengatakan, mengharapkan, ketertarikan anak pada sains meningkat.

Editor : Caroline Damanik


10.47 | 0 komentar | Read More

Yuk Datang ke Pameran Sains Anak di Ancol!


JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah punya acara untuk akhir minggu ini? Jika belum, Kalbe Junior Science Fair yang dibuka gratis untuk publik mulai Jumat (20/9/2013) di Ancol bisa jadi pilihan.

Ada beberapa hal yang bisa disaksikan di pameran tersebut. Pertama, ada karya anak-anak Indonesia dari 19 provinsi yang akan dipamerkan.

Karya tersebut merupakan sembilan karya terbaik Kalbe Junior Science Award yang digelar pada April 2013 lalu. Karya terpilih sebagai yang terbaik dari 655 karya.

Selain karya itu, ada juga wahana Kalbe City yang akan mengusung konsep bawah laut, sesuai tema Kalbe Junior Science Fair tahun ini, maritim. Wahana itu akan menyuguhkan beragam inovasi dalam dunia kesehatan, terutama berkaitan dengan bisnis PT Kalbe Farma sebagai perusahaan kesehatan.

Anak-anak yang datang juga bisa mengikuti Kalbe Junior Science Competition. Ada kompetisi matematika, komputer, dan robotik yang bisa diikuti. Kompetisi ditargetkan bisa menjaring 3000 peserta. Selain itu, terdapat wahana lain juga seperti dari PP-IPTEK Taman Mini Indonesia Indah. Jangan takut kehabisan kesempatan untuk masuk. Kalbe Junior Science Fair ditargetkan mampu menjaring 75.000 pengunjung. Jadi, terbuka kesempatan lebar. Pameran sendiri akan berlangsung di Econvention Ancol mulai pukul 09.00 hingga 18.00 WIB.

Editor : Caroline Damanik


10.47 | 0 komentar | Read More

Otak Manusia Paling Aneh yang Pernah Dijumpai

Written By Unknown on Sabtu, 21 September 2013 | 10.47


KOMPAS.com
— Lihatlah otak di atas! Otak manusia dewasa itu berbeda dengan otak manusia pada umumnya, tidak memiliki tonjolan dan lipatan yang menjadi karakteristik umum otak manusia.

New Scientist, Selasa (17/9/2013), mewartakan bahwa otak itu adalah milik seseorang yang tinggal di wilayah yang kini merupakan North Texas State University. Seseorang itu, yang tak secara gamblang dinyatakan jenis kelaminnya, meninggal tahun 1970.

Otak itu kini menjadi salah satu koleksi di University of Texas, Austin, Amerika Serikat. Otak disimpan dalam sebuah guci, diberi nomor seri, tetapi microfilm yang menyimpan rekam medis pemilik otak tersebut hilang.

Fotografer Adam Voorhes menghabiskan waktu setahun untuk menggali informasi tentang otak itu dan sekitar 100 otak lain koleksi University of Texas, Austin.

Diketahui, pada guci tempat menyimpan otak itu terdapat keterangan bahwa pemiliknya mengalami agyria, tidak memiliki gyri dan sulci atau tonjolan dan lipatan yang umumnya terdapat pada bagian cerebral cortex yang normal.

Kondisi langka tersebut disebut juga lissencephaly. Seseorang yang mengalami kondisi itu biasanya meninggal sebelum usia 10 tahun. Biasanya, penderita kelainan itu mengalami kekejangan dan kesulitan dalam mempelajari sesuatu.

David Dexter dari Brain Bank di Imperial College London mengatakan bahwa dirinya tak pernah melihat otak seperti yang dipotret Voorhes.

"Kita memang mengetahui adanya otak di mana bagian suci hilang, tetapi tak ada lagi yang bisa dijelaskan lebih jauh tentang otak ini," katanya.

Meskipun demikian, ia tak heran jika pemilik otak ini bisa bertahan hingga usia dewasa karena otak memang sangat adaptif. Namun, Dexter menduga bahwa kelainan otak itu tetap memiliki efek buruk.

Awal tahun 2013, University of Texas melakukan pemindaian dengan magnetic resonance imaging (MRI) pada otak ini. Walau beberapa informasi tentang otak ini didapatkan, tetapi informasi tentang individu pemiliknya sepertinya akan sulit ditemukan alias hilang selamanya.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Kalbe Junior Science Fair Akan Pamerkan Inovasi Sains Anak Bangsa


JAKARTA, KOMPAS.com- Kalbe Farma bersama PT Pembangunan Jaya Ancol akan menggelar festival sains bertajuk Kalbe Junior Science Fair. Pameran sains anak terbesar yang akan digelar mulai Jumat (20/9/2013) besok hingga Minggu (22/9/2013) itu akan memamerkan karya terbaik anak bangsa dalam bidang sains.

Karya-karya yang akan dipamerkan adalah inovasi peserta Kalbe Junior Science Award yang diadakan sejak April 2013 lalu sebagai bagian dari Kalbe Junior Science Fair.

Sejumlah 655 karya anak dari 19 provinsi terkumpul lewat ajang tersebut. Kini, telah terpilih sembilan karya anak bangsa terbaik.

"Sembilan karya terbaik itu bisa disaksikan di Kalbe Junior Science Fair," kata Widjanarko Loka Djaja, Direktur Sales and Marketing Kalbe Farma sekaligus Ketua Kalbe Junior Science Fair dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

Widjanarko mengatakan, Kalbe Junior Science Award bertujuan memberikan kesempatan bagi anak untuk berkreasi. Setiap tahun, animo anak Indonesia untuk mengikuti ajang ini semakin meningkat.

Kalbe Junior Science Fair sendiri telah memasuki penyelenggaraan ketiga kali pada tahun ini. Setelah tahun lalu mengangkat tema antariksa, tahun ini pameran akan mengangkat tema maritim. Lewat pameran tersebut, Winarto, Direktur Rekreasi PT Pembangunan Jaya Ancol mengatakan, mengharapkan, ketertarikan anak pada sains meningkat.

Editor : Caroline Damanik


10.47 | 0 komentar | Read More

Yuk Datang ke Pameran Sains Anak di Ancol!


JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah punya acara untuk akhir minggu ini? Jika belum, Kalbe Junior Science Fair yang dibuka gratis untuk publik mulai Jumat (20/9/2013) di Ancol bisa jadi pilihan.

Ada beberapa hal yang bisa disaksikan di pameran tersebut. Pertama, ada karya anak-anak Indonesia dari 19 provinsi yang akan dipamerkan.

Karya tersebut merupakan sembilan karya terbaik Kalbe Junior Science Award yang digelar pada April 2013 lalu. Karya terpilih sebagai yang terbaik dari 655 karya.

Selain karya itu, ada juga wahana Kalbe City yang akan mengusung konsep bawah laut, sesuai tema Kalbe Junior Science Fair tahun ini, maritim. Wahana itu akan menyuguhkan beragam inovasi dalam dunia kesehatan, terutama berkaitan dengan bisnis PT Kalbe Farma sebagai perusahaan kesehatan.

Anak-anak yang datang juga bisa mengikuti Kalbe Junior Science Competition. Ada kompetisi matematika, komputer, dan robotik yang bisa diikuti. Kompetisi ditargetkan bisa menjaring 3000 peserta. Selain itu, terdapat wahana lain juga seperti dari PP-IPTEK Taman Mini Indonesia Indah. Jangan takut kehabisan kesempatan untuk masuk. Kalbe Junior Science Fair ditargetkan mampu menjaring 75.000 pengunjung. Jadi, terbuka kesempatan lebar. Pameran sendiri akan berlangsung di Econvention Ancol mulai pukul 09.00 hingga 18.00 WIB.

Editor : Caroline Damanik


10.47 | 0 komentar | Read More

Otak Manusia Paling Aneh yang Pernah Dijumpai

Written By Unknown on Jumat, 20 September 2013 | 10.47


KOMPAS.com
— Lihatlah otak di atas! Otak manusia dewasa itu berbeda dengan otak manusia pada umumnya, tidak memiliki tonjolan dan lipatan yang menjadi karakteristik umum otak manusia.

New Scientist, Selasa (17/9/2013), mewartakan bahwa otak itu adalah milik seseorang yang tinggal di wilayah yang kini merupakan North Texas State University. Seseorang itu, yang tak secara gamblang dinyatakan jenis kelaminnya, meninggal tahun 1970.

Otak itu kini menjadi salah satu koleksi di University of Texas, Austin, Amerika Serikat. Otak disimpan dalam sebuah guci, diberi nomor seri, tetapi microfilm yang menyimpan rekam medis pemilik otak tersebut hilang.

Fotografer Adam Voorhes menghabiskan waktu setahun untuk menggali informasi tentang otak itu dan sekitar 100 otak lain koleksi University of Texas, Austin.

Diketahui, pada guci tempat menyimpan otak itu terdapat keterangan bahwa pemiliknya mengalami agyria, tidak memiliki gyri dan sulci atau tonjolan dan lipatan yang umumnya terdapat pada bagian cerebral cortex yang normal.

Kondisi langka tersebut disebut juga lissencephaly. Seseorang yang mengalami kondisi itu biasanya meninggal sebelum usia 10 tahun. Biasanya, penderita kelainan itu mengalami kekejangan dan kesulitan dalam mempelajari sesuatu.

David Dexter dari Brain Bank di Imperial College London mengatakan bahwa dirinya tak pernah melihat otak seperti yang dipotret Voorhes.

"Kita memang mengetahui adanya otak di mana bagian suci hilang, tetapi tak ada lagi yang bisa dijelaskan lebih jauh tentang otak ini," katanya.

Meskipun demikian, ia tak heran jika pemilik otak ini bisa bertahan hingga usia dewasa karena otak memang sangat adaptif. Namun, Dexter menduga bahwa kelainan otak itu tetap memiliki efek buruk.

Awal tahun 2013, University of Texas melakukan pemindaian dengan magnetic resonance imaging (MRI) pada otak ini. Walau beberapa informasi tentang otak ini didapatkan, tetapi informasi tentang individu pemiliknya sepertinya akan sulit ditemukan alias hilang selamanya.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Kalbe Junior Science Fair Akan Pamerkan Inovasi Sains Anak Bangsa


JAKARTA, KOMPAS.com- Kalbe Farma bersama PT Pembangunan Jaya Ancol akan menggelar festival sains bertajuk Kalbe Junior Science Fair. Pameran sains anak terbesar yang akan digelar mulai Jumat (20/9/2013) besok hingga Minggu (22/9/2013) itu akan memamerkan karya terbaik anak bangsa dalam bidang sains.

Karya-karya yang akan dipamerkan adalah inovasi peserta Kalbe Junior Science Award yang diadakan sejak April 2013 lalu sebagai bagian dari Kalbe Junior Science Fair.

Sejumlah 655 karya anak dari 19 provinsi terkumpul lewat ajang tersebut. Kini, telah terpilih sembilan karya anak bangsa terbaik.

"Sembilan karya terbaik itu bisa disaksikan di Kalbe Junior Science Fair," kata Widjanarko Loka Djaja, Direktur Sales and Marketing Kalbe Farma sekaligus Ketua Kalbe Junior Science Fair dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

Widjanarko mengatakan, Kalbe Junior Science Award bertujuan memberikan kesempatan bagi anak untuk berkreasi. Setiap tahun, animo anak Indonesia untuk mengikuti ajang ini semakin meningkat.

Kalbe Junior Science Fair sendiri telah memasuki penyelenggaraan ketiga kali pada tahun ini. Setelah tahun lalu mengangkat tema antariksa, tahun ini pameran akan mengangkat tema maritim. Lewat pameran tersebut, Winarto, Direktur Rekreasi PT Pembangunan Jaya Ancol mengatakan, mengharapkan, ketertarikan anak pada sains meningkat.

Editor : Caroline Damanik


10.47 | 0 komentar | Read More

Yuk Datang ke Pameran Sains Anak di Ancol!


JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah punya acara untuk akhir minggu ini? Jika belum, Kalbe Junior Science Fair yang dibuka gratis untuk publik mulai Jumat (20/9/2013) di Ancol bisa jadi pilihan.

Ada beberapa hal yang bisa disaksikan di pameran tersebut. Pertama, ada karya anak-anak Indonesia dari 19 provinsi yang akan dipamerkan.

Karya tersebut merupakan sembilan karya terbaik Kalbe Junior Science Award yang digelar pada April 2013 lalu. Karya terpilih sebagai yang terbaik dari 655 karya.

Selain karya itu, ada juga wahana Kalbe City yang akan mengusung konsep bawah laut, sesuai tema Kalbe Junior Science Fair tahun ini, maritim. Wahana itu akan menyuguhkan beragam inovasi dalam dunia kesehatan, terutama berkaitan dengan bisnis PT Kalbe Farma sebagai perusahaan kesehatan.

Anak-anak yang datang juga bisa mengikuti Kalbe Junior Science Competition. Ada kompetisi matematika, komputer, dan robotik yang bisa diikuti. Kompetisi ditargetkan bisa menjaring 3000 peserta. Selain itu, terdapat wahana lain juga seperti dari PP-IPTEK Taman Mini Indonesia Indah. Jangan takut kehabisan kesempatan untuk masuk. Kalbe Junior Science Fair ditargetkan mampu menjaring 75.000 pengunjung. Jadi, terbuka kesempatan lebar. Pameran sendiri akan berlangsung di Econvention Ancol mulai pukul 09.00 hingga 18.00 WIB.

Editor : Caroline Damanik


10.47 | 0 komentar | Read More

Tradinno, Robot Berjalan Terbesar di Dunia

Written By Unknown on Kamis, 19 September 2013 | 10.47


KOMPAS.com — Dikembangkan selama lebih dari satu dekade, robot bernama "Tradinno" kini dinobatkan sebagai robot berjalan paling besar di dunia dalam Guinness Book of Records 2014.

Robot berwujud naga yang dikembangkan oleh Zollner Elektronik AG di Jerman itu memiliki berat mencapai 11 ton, panjang 15,5 meter, dan rentang sayap mencapai 12 meter.

Tradinno, berasal dari kata tradition dan innovation, merupakan robot yang dibuat untuk tujuan hiburan. Robot ini digerakkan dengan mesin turbo diesel berkapasitas dua liter.

Robot berkaki empat dan mampu mengepakkan sayap ini menggantikan bintang sebuah hiburan rakyat Jerman berusia 500 tahun, "Drachentstich", yang dipentaskan setiap Agustus di Furth im Wald.

Robot ini menggantikan model sebelumnya yang telah digunakan selama 35 tahun, yang memerlukan empat orang untuk mengoperasikannya.

Proyek pengerjaan Tradinno dimulai sejak tahun 2007. Begitu masifnya robot ini, Zollner harus mendesain kendaraan secara khusus untuk memindahkannya.

IBTimes, Senin (16/9/2013), mewartakan, untuk memungkinkan gerakan yang lebih alami, robot dilengkapi dengan transmisi data nirkabel dua arah lewat empat unit kontrol yang dikembangkan in house.

Tubuh Tradinno dibuat dengan bahan polyurethane dan kaca. Tradinno juga memiliki pembuluh darah sintetis yang bisa mengeluarkan darah 21 galon.

Meski punya sayap besar, robot ini tak bisa terbang. Namun, dengan dilengkapi gas cair, robot ini mampu mengeluarkan napas api.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Konsep Mendesa di Ibu Kota Kerajaan Sriwijaya


KOMPAS.com - Pertanyaan paling kerap dilontarkan mengenai Sriwijaya adalah, "Di mana ibu kotanya?" "Di mana istananya?"

Meskipun sebagian besar ilmuwan menyepakati Palembang sebagai pusat Sriwijaya pada periode awal, perdebatan tentang letak ibu kota kerajaan ini selalu muncul. Sebabnya, hingga sekarang belum ditemukan sisa-sisa reruntuhan yang merupakan istana atau keraton Sriwijaya.

Mengenai peluang terjadinya penemuan keraton Sriwijaya, para ahli menyatakan kemungkinannya tipis sekali. "Permukiman Sriwijaya dibuat dengan konsep mendesa," jelas Nurhadi Rangkuti, Kepala Balai Arkeologi Palembang. "Rumah-rumah dibangun dengan bahan kayu dan bambu berupa rumah panggung atau rumah terapung," lanjutnya.

Hal tersebut karena lokasi permukiman berada di tepian Sungai Musi yang terkadang meluap. Dataran di wilayah Palembang pada masa silam juga banyak berupa rawa.  Hanya bangunan keagamaan yang dibangun oleh Sriwijaya dengan bahan bata merah, mengingat lokasinya berada di tempat yang tinggi.

Catatan Cina di awal abad ke-13 berjudul Chu-Fan-Chi (Catatan Tentang Negeri-Negeri Barbar/Asing) yang ditulis oleh Chau-Ju-kua juga mengonfirmasi hal ini. "Para penduduk Sanfo-tsi (Sriwijaya—red) tinggal secara tersebar di luar kota atau di atas air, dengan rakit-rakit yang dilapisi dengan alang-alang," tulis Chau-Ju-kua. (Reynold Sumayku/National Geographic Indonesia)

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Otak Manusia Paling Aneh yang Pernah Dijumpai


KOMPAS.com
— Lihatlah otak di atas! Otak manusia dewasa itu berbeda dengan otak manusia pada umumnya, tidak memiliki tonjolan dan lipatan yang menjadi karakteristik umum otak manusia.

New Scientist, Selasa (17/9/2013), mewartakan bahwa otak itu adalah milik seseorang yang tinggal di wilayah yang kini merupakan North Texas State University. Seseorang itu, yang tak secara gamblang dinyatakan jenis kelaminnya, meninggal tahun 1970.

Otak itu kini menjadi salah satu koleksi di University of Texas, Austin, Amerika Serikat. Otak disimpan dalam sebuah guci, diberi nomor seri, tetapi microfilm yang menyimpan rekam medis pemilik otak tersebut hilang.

Fotografer Adam Voorhes menghabiskan waktu setahun untuk menggali informasi tentang otak itu dan sekitar 100 otak lain koleksi University of Texas, Austin.

Diketahui, pada guci tempat menyimpan otak itu terdapat keterangan bahwa pemiliknya mengalami agyria, tidak memiliki gyri dan sulci atau tonjolan dan lipatan yang umumnya terdapat pada bagian cerebral cortex yang normal.

Kondisi langka tersebut disebut juga lissencephaly. Seseorang yang mengalami kondisi itu biasanya meninggal sebelum usia 10 tahun. Biasanya, penderita kelainan itu mengalami kekejangan dan kesulitan dalam mempelajari sesuatu.

David Dexter dari Brain Bank di Imperial College London mengatakan bahwa dirinya tak pernah melihat otak seperti yang dipotret Voorhes.

"Kita memang mengetahui adanya otak di mana bagian suci hilang, tetapi tak ada lagi yang bisa dijelaskan lebih jauh tentang otak ini," katanya.

Meskipun demikian, ia tak heran jika pemilik otak ini bisa bertahan hingga usia dewasa karena otak memang sangat adaptif. Namun, Dexter menduga bahwa kelainan otak itu tetap memiliki efek buruk.

Awal tahun 2013, University of Texas melakukan pemindaian dengan magnetic resonance imaging (MRI) pada otak ini. Walau beberapa informasi tentang otak ini didapatkan, tetapi informasi tentang individu pemiliknya sepertinya akan sulit ditemukan alias hilang selamanya.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Tradinno, Robot Berjalan Terbesar di Dunia

Written By Unknown on Rabu, 18 September 2013 | 10.47


KOMPAS.com — Dikembangkan selama lebih dari satu dekade, robot bernama "Tradinno" kini dinobatkan sebagai robot berjalan paling besar di dunia dalam Guinness Book of Records 2014.

Robot berwujud naga yang dikembangkan oleh Zollner Elektronik AG di Jerman itu memiliki berat mencapai 11 ton, panjang 15,5 meter, dan rentang sayap mencapai 12 meter.

Tradinno, berasal dari kata tradition dan innovation, merupakan robot yang dibuat untuk tujuan hiburan. Robot ini digerakkan dengan mesin turbo diesel berkapasitas dua liter.

Robot berkaki empat dan mampu mengepakkan sayap ini menggantikan bintang sebuah hiburan rakyat Jerman berusia 500 tahun, "Drachentstich", yang dipentaskan setiap Agustus di Furth im Wald.

Robot ini menggantikan model sebelumnya yang telah digunakan selama 35 tahun, yang memerlukan empat orang untuk mengoperasikannya.

Proyek pengerjaan Tradinno dimulai sejak tahun 2007. Begitu masifnya robot ini, Zollner harus mendesain kendaraan secara khusus untuk memindahkannya.

IBTimes, Senin (16/9/2013), mewartakan, untuk memungkinkan gerakan yang lebih alami, robot dilengkapi dengan transmisi data nirkabel dua arah lewat empat unit kontrol yang dikembangkan in house.

Tubuh Tradinno dibuat dengan bahan polyurethane dan kaca. Tradinno juga memiliki pembuluh darah sintetis yang bisa mengeluarkan darah 21 galon.

Meski punya sayap besar, robot ini tak bisa terbang. Namun, dengan dilengkapi gas cair, robot ini mampu mengeluarkan napas api.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Konsep Mendesa di Ibu Kota Kerajaan Sriwijaya


KOMPAS.com - Pertanyaan paling kerap dilontarkan mengenai Sriwijaya adalah, "Di mana ibu kotanya?" "Di mana istananya?"

Meskipun sebagian besar ilmuwan menyepakati Palembang sebagai pusat Sriwijaya pada periode awal, perdebatan tentang letak ibu kota kerajaan ini selalu muncul. Sebabnya, hingga sekarang belum ditemukan sisa-sisa reruntuhan yang merupakan istana atau keraton Sriwijaya.

Mengenai peluang terjadinya penemuan keraton Sriwijaya, para ahli menyatakan kemungkinannya tipis sekali. "Permukiman Sriwijaya dibuat dengan konsep mendesa," jelas Nurhadi Rangkuti, Kepala Balai Arkeologi Palembang. "Rumah-rumah dibangun dengan bahan kayu dan bambu berupa rumah panggung atau rumah terapung," lanjutnya.

Hal tersebut karena lokasi permukiman berada di tepian Sungai Musi yang terkadang meluap. Dataran di wilayah Palembang pada masa silam juga banyak berupa rawa.  Hanya bangunan keagamaan yang dibangun oleh Sriwijaya dengan bahan bata merah, mengingat lokasinya berada di tempat yang tinggi.

Catatan Cina di awal abad ke-13 berjudul Chu-Fan-Chi (Catatan Tentang Negeri-Negeri Barbar/Asing) yang ditulis oleh Chau-Ju-kua juga mengonfirmasi hal ini. "Para penduduk Sanfo-tsi (Sriwijaya—red) tinggal secara tersebar di luar kota atau di atas air, dengan rakit-rakit yang dilapisi dengan alang-alang," tulis Chau-Ju-kua. (Reynold Sumayku/National Geographic Indonesia)

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Otak Manusia Paling Aneh yang Pernah Dijumpai


KOMPAS.com
— Lihatlah otak di atas! Otak manusia dewasa itu berbeda dengan otak manusia pada umumnya, tidak memiliki tonjolan dan lipatan yang menjadi karakteristik umum otak manusia.

New Scientist, Selasa (17/9/2013), mewartakan bahwa otak itu adalah milik seseorang yang tinggal di wilayah yang kini merupakan North Texas State University. Seseorang itu, yang tak secara gamblang dinyatakan jenis kelaminnya, meninggal tahun 1970.

Otak itu kini menjadi salah satu koleksi di University of Texas, Austin, Amerika Serikat. Otak disimpan dalam sebuah guci, diberi nomor seri, tetapi microfilm yang menyimpan rekam medis pemilik otak tersebut hilang.

Fotografer Adam Voorhes menghabiskan waktu setahun untuk menggali informasi tentang otak itu dan sekitar 100 otak lain koleksi University of Texas, Austin.

Diketahui, pada guci tempat menyimpan otak itu terdapat keterangan bahwa pemiliknya mengalami agyria, tidak memiliki gyri dan sulci atau tonjolan dan lipatan yang umumnya terdapat pada bagian cerebral cortex yang normal.

Kondisi langka tersebut disebut juga lissencephaly. Seseorang yang mengalami kondisi itu biasanya meninggal sebelum usia 10 tahun. Biasanya, penderita kelainan itu mengalami kekejangan dan kesulitan dalam mempelajari sesuatu.

David Dexter dari Brain Bank di Imperial College London mengatakan bahwa dirinya tak pernah melihat otak seperti yang dipotret Voorhes.

"Kita memang mengetahui adanya otak di mana bagian suci hilang, tetapi tak ada lagi yang bisa dijelaskan lebih jauh tentang otak ini," katanya.

Meskipun demikian, ia tak heran jika pemilik otak ini bisa bertahan hingga usia dewasa karena otak memang sangat adaptif. Namun, Dexter menduga bahwa kelainan otak itu tetap memiliki efek buruk.

Awal tahun 2013, University of Texas melakukan pemindaian dengan magnetic resonance imaging (MRI) pada otak ini. Walau beberapa informasi tentang otak ini didapatkan, tetapi informasi tentang individu pemiliknya sepertinya akan sulit ditemukan alias hilang selamanya.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Seratus Tahun Lalu, \"Sriwijaya\" Dikira Nama Raja

Written By Unknown on Selasa, 17 September 2013 | 10.47

KOMPAS.com — Saat ini kita mengetahui bahwa Sriwijaya adalah nama suatu kerajaan maritim besar. Namun, seratus tahun lalu, pada 1913, kata "Sriwijaya" dikira merupakan nama seorang raja. Sampai dengan saat itu, kata Sriwijaya tidak dikenal dalam dunia ilmu pengetahuan. Namanya terlupakan selama hampir satu milenium.

Adalah JHC Kern, ahli epigrafi di Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (lembaga pengkajian seni dan ilmu pengetahuan Kerajaan Belanda di Batavia), yang menerbitkan teori tersebut. Pada saat itu Kern sedang mengulas isi prasasti Kotakapur yang menyebutkan kata "Sriwijaya". Prasasti tersebut ditemukan pada tahun 1892 di pesisir barat Pulau Bangka.

Lima tahun setelah dugaan Kern, pada 1918, barulah kata Sriwijaya berhasil diidentifikasi sebagai nama suatu kerajaan. Hal ini berkat kepandaian George Coedes yang saat itu merupakan Direktur National Library di Bangkok.

Penelitian tentang Sriwijaya terus berjalan. Sejauh ini para ahli umumnya sepakat bahwa kawasan Palembang merupakan pusat Sriwijaya. Setidak-tidaknya pada masa-masa awal kerajaan itu. Dasar pemikirannya adalah isi prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di kawasan Karanganyar, Palembang, pada tahun 1920.

Prasasti Kedukan Bukit menyebutkan tiga peristiwa pada tahun 682. Yang pertama, Dapunta Hyang melakukan siddhayatra (perjalanan suci atau ziarah keagamaan). Kedua, Dapunta berangkat bersama armadanya. Ketiga, pendirian permukiman. (Reynold Sumayku/National Geographic Indonesia)

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Ditegaskan, Tidak Ada Gunung Api Aktif Bawah Laut di Bengkulu


JAKARTA, KOMPAS.com — Masyarakat Bengkulu dan sekitarnya tidak perlu khawatir. Tim peneliti Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang terlibat survei batimetri di laut Bengkulu dengan kapal riset Baruna Jaya menyatakan bahwa tidak ada gunung api bawah laut di wilayah itu.

Tim menyatakan bahwa apa yang diungkapkan Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah, seperti dikutip Kompas.com, Rabu (11/9/2013), tidak benar. Tim peneliti menyatakan, tidak ada ancaman bencana akibat letusan gunung api bawah laut di Bengkulu.

Dalam konferensi pers yang diadakan pada Senin (16/9/2013) hari ini di Jakarta, BPPT menyatakan bahwa gunung bawah laut memang dijumpai dalam survei yang dilakukan dengan kerja sama beberapa lembaga riset di Indonesia dan Perancis.

Dasar gunung tersebut berada di kedalaman 5.000 meter di bawah permukaan laut. Sementara itu, puncak gunung berada di kedalaman 1.280 meter di bawah permukaan laut. Diameter gunung mencapai 40 - 50 kilometer.

Meski berbentuk kerucut, observasi lebih lanjut yang dilakukan BPPT pada Desember 2010 menyatakan bahwa gunung yang ditemukan tidak memiliki tanda-tanda gunung api, apalagi gunung api aktif yang bisa meletus sewaktu-waktu.

"Kalau gunung api aktif biasanya memiliki temperatur lebih tinggi dari sekitarnya. Saat kita teliti, ternyata temperaturnya sama saja. Jadi, bukan gunung api aktif," kata Ridwan Djamaluddin, Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT.

"Kita turunkan peralatan CTD (conductivity, temperature, and depth) untuk mengamati suhu wilayah itu. Namun, setelah diteliti, ternyata tidak ada anomali suhu secara signifikan," imbuh Dwo Haryanto dari Pusat Teknologi Survei Kelautan BPPT yang terlibat riset.

Keberadaan gunung api bawah laut ditandai dengan adanya keanekaragaman hayati yang lebih tinggi serta organisme yang tahan terhadap panas tinggi. Dua faktor ini juga belum dibuktikan keberadaannya di sekitar gunung yang ditemukan di bawah laut Bengkulu.

Karena gunung dikonfirmasi bukan merupakan gunung api aktif, masyarakat tak perlu khawatir. Bencana lain yang lebih perlu diantisipasi adalah gempa, karena wilayah Sumatera umumnya memang wilayah rawan gempa dan baik masyarakat ataupun infrastrukturnya belum siap menghadapi risiko gempa.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Bill Lancaster, 29 Tahun Tewas dan Tidak Membusuk


KOMPAS.com — Kisah Bill Lancaster mungkin menjadi salah satu cerita penerbangan tragis yang pernah ditulis dalam sejarah. Ia tewas kehausan di tengah Gurun Sahara, di dalam reruntuhan pesawat yang jatuh delapan hari sebelumnya.

Lebih menyesakkan lagi, jenazahnya ditemukan 29 tahun kemudian. Tepatnya pada 12 Februari 1962. Lancaster sendiri wafat pada 20 April 1933 dengan meninggalkan buku harian yang merincikan penderitaannya selama menunggu bantuan.

Saat ditemukan, jenazah Lancaster sudah termumi, tidak membusuk. Cuaca ekstrem di Gurun Sahara, yang panas menyengat di siang hari dan menusuk dingin di malam hari, membantu pengawetan jenazahnya.

Lancaster tewas di gurun dalam usahanya memecahkan rekor penerbangan dari Inggris ke Afrika Selatan. Penerbang Inggris ini berangkat pada 11 April 1933 dari Lympne Aerodrome, dekat pantai Kent Selatan, Inggris.

Untuk bisa memecahkan rekor tersebut, Lancaster menggunakan pesawat Avro Avian. Sayangnya, pesawat ini dianggap lambat dan agar bisa memenuhi target maka Lancaster harus terbang lebih lama.

Kontak terakhirnya dengan dunia luar terjadi di Reggan, di mana ia keluar dari kokpit dengan tubuh kepayahan akibat terbang selama 30 jam. Selama itu, ia tidak makan dan minum. Meski sudah dicegah terbang dan dibujuk petugas setempat untuk beristirahat, Lancaster meneruskan penerbangan. Selepas itu, Lancaster tidak lagi ditemui manusia mana pun.

Di atas Gurun Sahara, pesawatnya menukik dan menghantam pasir. Ketika sadar pasca-kecelakaan, ia tidak bisa melihat. Ternyata matanya tersumbat darah beku dan harus digosok agar fungsinya kembali normal.

Berdasarkan catatan buku hariannya, malam pertama di Gurun Sahara dihabiskannya dengan mengirim sinyal pertolongan. Ia membuat flare dari kain di dalam pesawat yang direndam dalam bensin. "Flare-ku sukses, paling tidak itu bercahaya selama 60 detik. Saya membakar satu flare tiap 15 menit hingga setengah jam," tulis Lancaster.

Malangnya, tidak ada yang datang. Memang ada mobil dari Reggan yang melintas ke Gao, tetapi mereka tidak melihat ada Lancaster di kejauhan.

Kemalangan penerbang itu terus berlanjut hingga hari kedelapan. Tulisan akhirnya berbunyi, "Tidak ada yang disalahkan, mesinnya rusak. Aku mendarat terbalik di kegelapan. Selamat tinggal, Ayah, surati Jacki [saudara laki-lakinya] dan selama tinggal semua yang aku sayangi, Bill."

Jenazahnya ditemukan 29 tahun kemudian dan dikubur di Reggan oleh Angkatan Udara Perancis. Jessie "Chubbie" Miller, sebagai istri, menerima buku harian tersebut yang berisi 41 halaman. Catatan harian itu akhirnya diterbitkan menjadi sebuah buku. (Zika Zakiya/National Geographic Indonesia)

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Ada \"Kacang Raksasa\" di Pusat Galaksi Kita

Written By Unknown on Senin, 16 September 2013 | 10.47


KOMPAS.com — Ilmuwan berhasil mengungkap bentuk dari tonjolan pusat atau buldge di pusat galaksi kita, Bimasakti. Terungkap, jantung galaksi Bimasakti tersebut berbentuk seperti kacang.

Bagian pusat Bimasakti memiliki 10.000 bintang dan merentang sejauh ribuan tahun cahaya. Karena debu, gas, dan banyaknya bintang yang mengaburkan pandangan, pusat Bimasakti tersebut sulit untuk diteliti.

Data dari proyek penelitian Two Micron All Sky Survey (2MASS) yang dilakukan sebelumnya mengungkap bahwa pusat Bimasakti berbentuk menyerupai huruf X. Lewat riset terbaru, dua tim ilmuwan mendeskripsikan bentuk bulge Bimasakti dengan lebih baik, yakni serupa kacang.

Tim pertama dari Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics di Jerman menganalisis data teleskop Visible and Infrared Survey Telescope for Astronomy (VISTA) 4,1 meter milik European Southern Observatory di Chile.

Dengan memfokuskan pada 2 juta bintang raksasa merah yang karakteristiknya telah dipahami dengan baik oleh para ilmuwan, jarak tertentu bisa dihitung dengan akurat. Dari sini, model 3D dari pusat Bimasakti bisa dibuat.

"Kami menemukan bahwa bagian dalam galaksi kita memiliki bentuk seperti kacang bila dilihat dari samping dan bentuk batang yang memanjang bila dilihat dari atas," kata Ortwin Gerhard yang turut dalam penelitian ini, seperti dikutip Discovery, Kamis (12/9/2013).

Tim lain yang dipimpin oleh Sergio Vasquez dari Pontificia Universidad Católica de Chile, Santiago, Chile, mengambil pendekatan berbeda. Mereka membandingkan citra pusat Bimasakti yang berjarak 11 tahun cahaya dengan teleskop MPG/ESO 2,2 meter.

Tim menyadari adanya perubahan kecil karena adanya gerakan dari bintang-bintang yang bergerak di langit. Perubahan itu menuntun ilmuwan untuk dapat mengungkap bentuk pusat galaksi Bimasakti.

"Bintang-bintang yang kita amati seperti bergerak di sepanjang lengan buldge berbentuk X seolah-olah orbit membawanya naik, turun, dan keluar dari bidang Bimasakti. Ini sesuai dengan prediksi model pusat galaksi," kata Vasquez.

Kedua tim mengungkapkan bahwa Bimasakti sebelumnya memiliki bentuk piringan datar. Namun, seiring waktu selama miliaran tahun, bentuk Bimasakti berubah, membuatnya tampak seperti kacang bila dilihat dari samping.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Gelas Tertipis di Dunia Berhasil Diciptakan Tanpa Sengaja


KOMPAS.com - Ilmuwan secara tak sengaja menciptakan gelas paling tipis yang pernah ada, cuma setebal dua atom.

Penemuan secara kebetulan itu dimasukkan dalam Guiness Book of Records edisi tahun 2014 yang baru saja diterbitkan.

Peneliti dari Cornell University dan University of Ulm di Jerman yang berperan dalam penemuan gelas tertipis ini sebelumnya tengah membuat graphene, salah satu material paling tipis dan kuat di dunia.

Mengamati dengan mikroskop elektron, ilmuwan menemukan "kotoran" dalam graphene yang mereka buat. Ilmuwan kemudian menyadari bahwa "kotoran" itu adalah lapisan dua dimensi gelas yang tersusun atas silikon dan oksigen.

Lapisan gelas tersebut terbentuk ketika udara yang bocor menyebabkan lapisan tembaga, yang juga digunakan dalam membuat graphene, bereaksi dengan prapen yang tersusun atas kuarsa, mineral yang terdiri atas silikon dan oksigen.

Hasil observasi ilmuwan pertama kali dideskripsikan dalam jurnal Nano Letters yang terbit Januari 2012.

Penemuan gelas tertipis ini memberi petunjuk kepada ilmuwan tentang karakteristik gelas yang masih menjadi teka-teki.

Atom dalam zat padat biasanya tersusun sec gara teratur. Namun, tidak demikian dengan gelas. Walau berbentuk padat, atom gelas tersebar tak beraturan, menyerupai susunan atom dalam zat cair.

Struktur gelas dua dimensi yang terobservasi oleh ilmuwan dalam penemuan ini model teoretis struktur gelas yang tak beraturan yang dibuat pada tahun 1930an.

"Ini adalah pertama kali orang bisa melihat struktur atom dalam gelas," kata David Muller, profesor teknik fisika dari Cornell University, seperti dikutip Livescience, Kamis (12/9/2013).

Penemuan ini ke depan juga akan bermanfaat bagi pengembangan nanoteknologi dan teknologi transistor.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Memecahkan Teka-teki Mozaik Jan Toorop di Surabaya


KOMPAS.com — Sebuah foto koleksi Asia Maior mengisahkan panorama gedung-gedung di sekitar Jembatan Merah pada 1918. Tampak gerobak pedati yang ditarik dua sapi, kereta kuda, dan mobil Ford beratap terpal putih tengah melintas. Sebagai latar belakangnyam deretan gedung-gedung perkantoran di Willemskade (kini Jalan Jembatan Merah). Namun, ada satu gedung yang mencolok dengan kibaran merah-putih-biru dan susunan aksara besi di atapnya: "ALGEMEENE".

Gedung Algemeene Maatschappij van Levensverzekering en Lijfrente (Perusahaan Umum Asuransi Jiwa dan Tunjangan Hari Tua) dibangun pada 1901. Sang arsitek adalah Hendrik Petrus Berlage (1856-1934), juga sohor dengan julukannya sebagai "bapak arsitektur modern".

Tampak depan gedung berlantai dua tersebut menyajikan gaya art-nouveau dengan lengkungan-lengkungan bata merah khas Berlage. Pintu depannya dijaga oleh penanda monumental: dua patung singa bersayap yang terkesan horor, bahkan hingga hari ini.

Meskipun Algemeene sudah bangkrut pada tahun 1921, gedung tersebut masih kokoh sampai sekarang. Kini gedung asuransi renta itu dibiarkan kosong tak terawat. Lantai satunya pernah digunakan PT Aperdi Java Maluku, sedangkan lantai dua pernah dipakai sebagai kantor PT Asuransi Jiwasraya.

Tampak depan gedung ini menyajikan mozaik porselen nan elok, sekaligus berselimut misteri: Raja Firaun bersama ibu Eropa dan Jawa, yang masing-masing menggendong anak, dan berhias bunga dan simbol masonis.

Ada dua pendapat tentang makna simbol dari mozaik porselen tersebut. Keduanya punya makna yang menarik untuk diselisik.

Pendapat pertama mengisahkan bahwa mozaik porselen itu mengingatkan pada pemirsanya tentang kisah Isis-Ra-El, kisah kuno yang dituturkan bangsa Sumeria-Babilonia.

Tersebutlah El, seorang ayah dari dewa-dewa. Dalam karya seni itu dia duduk di tengah. Sementara itu, Isis (diperankan Ibu Eropa) dan Ra (diperankan Ibu Jawa), sedang mencoba menarik perhatian El untuk menerima anak mereka. Kaki kanan El mengarah ke Isis. Artinya, dia lebih memilih anak dari Isis (anak Eropa), ketimbang anak dari Ra (anak Jawa yang digambarkan menangis).

Mungkin bisa berarti bahwa Algemeene sebagai lembaga keuangan non-bank lebih mengutamakan pelayanannya kepada warga Eropa ketimbang warga pribumi. Pada zaman Hindia Belanda, kelas warga Eropa memang dipandang lebih terhormat dibandingkan kelas warga pribumi. Demikianlah nasib anak negeri koloni.

Adapun pendapat kedua mencoba menghubungkan mozaik porselen tersebut dengan kisah dalam Alkitab dan simbol-simbol yang biasa digunakan bangsa Eropa.

Tersebutlah Firaun, seorang raja dan penguasa Mesir kuno, dengan lambang jangka yang berarti Tuhan sang pencipta alam semesta. Dalam kitab Kejadian 41: 5-6 dikisahkan tentang Firaun yang bermimpi, "Setelah itu tertidur pulalah ia dan bermimpi kedua kalinya: tampak timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang bernas dan baik. Tetapi, kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir gandum yang kurus dan layu oleh angin timur."
 
Singkat cerita, Yusuf menafsirkan mimpi Firaun. Menurut tafsirannya bahwa akan terjadi tujuh tahun kelimpahan di Mesir. Kemudian akan timbul pula tujuh tahun kelaparan yang kelak menguruskeringkan negeri itu.

Dalam mozaik porselen itu, bulir gandum digambarkan dengan biji-bijian berwarna ungu. Tujuh bulir gandum di sisi kanan dengan jam pasir yang masih mengucur menggambarkan tujuh tahun kelimpahan. Sementara itu, tujuh bulir gandum di sisi kanan dengan jam pasir yang berhenti menggambarkan keadaan paceklik selama tujuh tahun.

Kembali ke kisah Alkitab, Yusuf pun menyarankan Firaun untuk mengumpulkan segala bahan makanan dan gandum, serta menyimpannya pada tujuh tahun masa berkelimpahan. Demikianlah, mereka menyimpan bahan makanan tersebut untuk mempersiapkan tujuh tahun masa kelaparan yang akan datang.

Ini berarti sebuah pesan bagi kita. Ketika kita memiliki kekayaan dan sumber daya berlimpah, lebih baik jika kita menyisihkannya untuk disimpan atau ditabung ketimbang menghabiskan semuanya. Karena masa depan penuh ketidakpastian, kita harus mempersiapkannya dengan menyimpan daya beli untuk hari besok. Selain itu, mozaik tersebut seolah mengatakan kepada kita bahwa kita harus melindungi kekayaan dan kehidupan kita dengan asuransi karena ketidakpastian di masa depan.

Sementara itu, simbol "ibu dan anak" dalam mozaik porselen tersebut juga melambangkan sifat keibuan. Seorang ibu akan memberikan ketulusan dan memelihara keamanan, perlindungan, cinta, kasih sayang dalam tumbuh kembang anaknya.

Demikianlah tujuan "Algemeene Maatschappij van Levensverzekering en Lijfrente" yang membujuk orang-orang untuk membeli produk asuransi jiwa dan tunjangan hari tua untuk berjaga-jaga. Perusahaan ini tampaknya juga menawarkan keamanan dan perlindungan aset bak kehangatan dan kasih seorang ibu kepada anak-anaknya.

Lalu, angka "1880" yang diapit jam pasir dalam mozaik merupakan tahun pendirian perusahaan tersebut yang beroperasi pada 1 Januari 1880 di Amsterdam, Belanda. Adapun, "Rozenburg" dalam mosaik itu merupakan pabrik porselen di Den Haag yang mengolah desain karya sang seniman.

Siapakah seniman yang mendesain mosaik porselen itu?

Dia adalah Jan Toorop, seorang pelukis bergaya pointilisme, simbolisme, dan art-nouveau. Dia berdarah Jawa-Belanda yang lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada 20 Desember 1858. Ayahnya seorang Jawa-Belanda yang menikahi perempuan berdarah Inggris. Seniman yang religius ini wafat pada 3 Maret 1928 di Den Haag, Belanda. (Mahandis Y. Thamrin/National Geographic Indonesia)

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More

Ada \"Kacang Raksasa\" di Pusat Galaksi Kita


KOMPAS.com — Ilmuwan berhasil mengungkap bentuk dari tonjolan pusat atau buldge di pusat galaksi kita, Bimasakti. Terungkap, jantung galaksi Bimasakti tersebut berbentuk seperti kacang.

Bagian pusat Bimasakti memiliki 10.000 bintang dan merentang sejauh ribuan tahun cahaya. Karena debu, gas, dan banyaknya bintang yang mengaburkan pandangan, pusat Bimasakti tersebut sulit untuk diteliti.

Data dari proyek penelitian Two Micron All Sky Survey (2MASS) yang dilakukan sebelumnya mengungkap bahwa pusat Bimasakti berbentuk menyerupai huruf X. Lewat riset terbaru, dua tim ilmuwan mendeskripsikan bentuk bulge Bimasakti dengan lebih baik, yakni serupa kacang.

Tim pertama dari Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics di Jerman menganalisis data teleskop Visible and Infrared Survey Telescope for Astronomy (VISTA) 4,1 meter milik European Southern Observatory di Chile.

Dengan memfokuskan pada 2 juta bintang raksasa merah yang karakteristiknya telah dipahami dengan baik oleh para ilmuwan, jarak tertentu bisa dihitung dengan akurat. Dari sini, model 3D dari pusat Bimasakti bisa dibuat.

"Kami menemukan bahwa bagian dalam galaksi kita memiliki bentuk seperti kacang bila dilihat dari samping dan bentuk batang yang memanjang bila dilihat dari atas," kata Ortwin Gerhard yang turut dalam penelitian ini, seperti dikutip Discovery, Kamis (12/9/2013).

Tim lain yang dipimpin oleh Sergio Vasquez dari Pontificia Universidad Católica de Chile, Santiago, Chile, mengambil pendekatan berbeda. Mereka membandingkan citra pusat Bimasakti yang berjarak 11 tahun cahaya dengan teleskop MPG/ESO 2,2 meter.

Tim menyadari adanya perubahan kecil karena adanya gerakan dari bintang-bintang yang bergerak di langit. Perubahan itu menuntun ilmuwan untuk dapat mengungkap bentuk pusat galaksi Bimasakti.

"Bintang-bintang yang kita amati seperti bergerak di sepanjang lengan buldge berbentuk X seolah-olah orbit membawanya naik, turun, dan keluar dari bidang Bimasakti. Ini sesuai dengan prediksi model pusat galaksi," kata Vasquez.

Kedua tim mengungkapkan bahwa Bimasakti sebelumnya memiliki bentuk piringan datar. Namun, seiring waktu selama miliaran tahun, bentuk Bimasakti berubah, membuatnya tampak seperti kacang bila dilihat dari samping.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


04.24 | 0 komentar | Read More

Gelas Tertipis di Dunia Berhasil Diciptakan Tanpa Sengaja


KOMPAS.com - Ilmuwan secara tak sengaja menciptakan gelas paling tipis yang pernah ada, cuma setebal dua atom.

Penemuan secara kebetulan itu dimasukkan dalam Guiness Book of Records edisi tahun 2014 yang baru saja diterbitkan.

Peneliti dari Cornell University dan University of Ulm di Jerman yang berperan dalam penemuan gelas tertipis ini sebelumnya tengah membuat graphene, salah satu material paling tipis dan kuat di dunia.

Mengamati dengan mikroskop elektron, ilmuwan menemukan "kotoran" dalam graphene yang mereka buat. Ilmuwan kemudian menyadari bahwa "kotoran" itu adalah lapisan dua dimensi gelas yang tersusun atas silikon dan oksigen.

Lapisan gelas tersebut terbentuk ketika udara yang bocor menyebabkan lapisan tembaga, yang juga digunakan dalam membuat graphene, bereaksi dengan prapen yang tersusun atas kuarsa, mineral yang terdiri atas silikon dan oksigen.

Hasil observasi ilmuwan pertama kali dideskripsikan dalam jurnal Nano Letters yang terbit Januari 2012.

Penemuan gelas tertipis ini memberi petunjuk kepada ilmuwan tentang karakteristik gelas yang masih menjadi teka-teki.

Atom dalam zat padat biasanya tersusun sec gara teratur. Namun, tidak demikian dengan gelas. Walau berbentuk padat, atom gelas tersebar tak beraturan, menyerupai susunan atom dalam zat cair.

Struktur gelas dua dimensi yang terobservasi oleh ilmuwan dalam penemuan ini model teoretis struktur gelas yang tak beraturan yang dibuat pada tahun 1930an.

"Ini adalah pertama kali orang bisa melihat struktur atom dalam gelas," kata David Muller, profesor teknik fisika dari Cornell University, seperti dikutip Livescience, Kamis (12/9/2013).

Penemuan ini ke depan juga akan bermanfaat bagi pengembangan nanoteknologi dan teknologi transistor.

Editor : Yunanto Wiji Utomo


04.24 | 0 komentar | Read More

Memecahkan Teka-Teki Mosaik Jan Toorop di Surabaya


KOMPAS.com - Sebuah foto koleksi Asia Maior mengisahkan panorama gedung-gedung di sekitar Jembatan Merah pada 1918. Tampak gerobak pedati yang ditarik dua sapi, kereta kuda, dan mobil Ford beratap terpal putih tengah melintas. Sebagai latar belakangnya deretan gedung-gedung perkantoran di Willemskade—kini Jalan Jembatan Merah. Namun ada satu gedung yang mencolok dengan kibaran merah-putih-biru dan susunan aksara besi di atapnya: "ALGEMEENE".

Gedung Algemeene Maatschappij van Levensverzekering en Lijfrente (Perusahaan Umum Asuransi Jiwa dan Tunjangan Hari Tua) dibangun pada 1901. Sang arsitek adalah Hendrik Petrus Berlage (1856-1934), juga sohor dengan julukannya sebagai "bapak arsitektur modern".

Tampak depan gedung berlantai dua tersebut menyajikan gaya art-nouveau dengan lengkungan-lengkungan bata merah khas Berlage. Pintu depannya dijaga oleh penanda monumental: dua patung singa bersayap—yang terkesan horor, bahkan hingga hari ini.

Meskipun Algemeene sudah bangkrut pada tahun 1921, gedung tersebut masih kokoh sampai sekarang. Kini gedung asuransi renta itu dibiarkan kosong tak terawat. Lantai satunya pernah digunakan PT Aperdi Java Maluku, sedangkan lantai dua pernah dipakai sebagai kantor PT Asuransi Jiwasraya.

Tampak depan gedung ini menyajikan mosaik porselen nan elok, sekaligus berselimut misteri: Raja Firaun bersama ibu Eropa dan Jawa, yang masing-masing menggendong anak, dan berhias bunga dan simbol masonik.

Ada dua pendapat tentang makna simbol dari mosaik persolen tersebut. Keduanya punya makna yang menarik untuk diselisik.

Pendapat pertama mengisahkan bahwa mosaik porselen itu mengingatkan pada pemirsanya tentang kisah Isis-Ra-El, kisah kuno yang dituturkan bangsa Sumeria-Babilonia.

Tersebutlah El, seorang ayah dari dewa-dewa. Dalam karya seni itu dia duduk di tengah. Sementara Isis (diperankan Ibu Eropa) dan Ra (diperankan Ibu Jawa) sedang mencoba menarik perhatian El untuk menerima anak mereka. Kaki kanan El mengarah ke Isis. Artinya, dia lebih memilih anak dari Isis (anak Eropa), ketimbang anak dari Ra (anak Jawa yang digambarkan menangis).

Mungkin bisa berarti bahwa Algemeene sebagai lembaga keuangan non-bank lebih mengutamakan pelayanannya kepada warga Eropa ketimbang warga pribumi. Pada zaman Hindia Belanda, kelas warga Eropa memang dipandang lebih terhormat dibandingkan kelas warga pribumi. Demikianlah nasib anak negeri koloni.

Sedangkan pendapat kedua mencoba menghubungkan mosaik porselen tersebut dengan kisah dalam Alkitab dan simbol-simbol yang biasa digunakan bangsa Eropa.

Tersebutlah Firaun, seorang raja dan penguasa Mesir kuno dengan lambang jangka yang berarti Tuhan sang pencipta alam semesta. Dalam kitab Kejadian 41: 5-6 dikisahkan tentang Firaun yang bermimpi, "Setelah itu tertidur pulalah ia dan bermimpi kedua kalinya: Tampak timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang bernas dan baik. Tetapi, kemudian tampaklah juga tumbuh tujuh bulir gandum yang kurus dan layu oleh angin timur."
 
Singkat cerita, Yusuf menafsirkan mimpi Firaun. Menurut tafsirannya bahwa akan terjadi tujuh tahun kelimpahan di Mesir. Kemudian akan timbul pula tujuh tahun kelaparan yang kelak menguruskeringkan negeri itu.

Dalam mosaik porselen itu, bulir gandum digambarkan dengan biji-bijian berwarna ungu. Tujuh bulir gandum di sisi kanan dengan jam pasir yang masih mengucur menggambarkan tujuh tahun kelimpahan. Sementara, tujuh bulir gandum di sisi kanan dengan jam pasir yang berhenti menggambarkan keadaan paceklik selama tujuh tahun.

Kembali ke kisah Alkitab. Yusuf pun menyarankan Firaun untuk mengumpulkan segala bahan makanan dan gandum, serta menyimpannya pada tujuh tahun masa berkelimpahan. Demikianlah, mereka menyimpan bahan makanan tersebut untuk mempersiapkan tujuh tahun masa kelaparan yang akan datang.

Ini berarti sebuah pesan bagi kita. Ketika kita memiliki kekayaan dan sumber daya berlimpah, lebih baik jika kita menyisihkannya untuk disimpan atau ditabung ketimbang menghabiskan semuanya. Karena masa depan penuh ketidakpastian, kita harus mempersiapkannya dengan menyimpan daya beli untuk hari besok. Selain itu, mosaik tersebut seolah mengatakan kepada kita bahwa kita harus melindungi kekayaan dan kehidupan kita dengan asuransi—karena ketidakpastian di masa depan.

Sementara itu, simbol "ibu dan anak" dalam mosaik porselen tersebut juga melambangkan sifat keibuan. Seorang ibu akan memberikan ketulusan dan memelihara keamanan, perlindungan, cinta, kasih sayang dalam tumbuh kembang anaknya.

Demikianlah tujuan "Algemeene Maatschappij van Levensverzekering en Lijfrente" yang membujuk orang-orang untuk membeli produk asuransi jiwa dan tunjangan hari tua untuk berjaga-jaga. Perusahaan ini tampaknya juga menawarkan keamanan dan perlindungan aset bak kehangatan dan kasih seorang ibu kepada anak-anaknya.

Lalu, angka "1880" yang diapit jam pasir dalam mosaik merupakan tahun pendirian perusahaan tersebut yang beroperasi pada 1 Januari 1880 di Amsterdam, Belanda. Sedangkan, "Rozenburg" dalam mosaik itu merupakan pabrik porselen di Den Haag yang mengolah desain karya sang seniman.

Siapakah seniman yang mendesain mosaik porselen itu?

Dia adalah Jan Toorop, seorang pelukis bergaya pointillisme, simbolisme, dan art-nouveau. Dia berdarah Jawa-Belanda yang lahir di Purworejo, Jawa Tengah pada 20 Desember 1858. Ayahnya seorang Jawa-Belanda yang menikahi perempuan berdarah Inggris. Seniman yang religius ini wafat pada 3 Maret 1928 di Den Haag, Belanda. (Mahandis Y. Thamrin/National Geographic Indonesia)

Editor : Yunanto Wiji Utomo


04.24 | 0 komentar | Read More

Nyaris Terlupakan, Monumen Perang Dunia Pertama di Cikopo

Written By Unknown on Sabtu, 14 September 2013 | 10.47


KOMPAS.com - Pertempuran Falkland 8 Desember 1914 telah menorehkan sejarah sebagai pertempuran laut bebuyutan pada Perang Dunia Pertama. Lokasinya di Kepulauan Falkland, Amerika Selatan, atau kini bernama Malvinas.

Armada Inggris di bawah komando Laksamana Doveton Sturdee bergerak menyerang dengan sengit armada laut Jerman pimpinan Laksamana Muda Maximilian Reichsgraf von Spee, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Graff Spee. Dia merupakan komandan Skuadron Jerman di Asia Timur yang berbasis di Tsingtao, sebuah koloni Jerman di Cina.

Karena ancaman sekutu, Graff Spee dan skuadron lautnya berlayar menuju Amerika Selatan untuk bertempur dengan Inggris. Dalam Pertempuran Falkland, empat kapal perang Jerman tenggelam bersama dengan sekitar hampir dua ribu pelautnya. Malangnya, Graff Spee dan dua putranya turut binasa.

12 tahun setelah pertempuran, di sebuah tempat sunyi di lereng Pangrango, berdiri menjulang tugu putih bergaya bangunan Hindu yang dikelilingi oleh pohon beringin. Berlokasi di sebuah daerah dengan toponimi lama Arca Domas—kampung 800 arca! Konon, kawasan perbukitan ini dahulu merupakan situs keramat pada masa Kerajaan Pajajaran.

Di tugu setinggi sekitar tiga meter tersebut terpasang batu hitam dengan prasasti "DEM TAPFEREN DEUTSCH-OSTASIATISCHEN GESCHWADER 1914" atau dalam bahasa Indonesia "Skuadron Jerman-Asia Timur yang Berani 1914". Prasasti itu juga berhias Salib Besi tanda jasa militer Jerman.

Sementara, di kaki tugu terukir nama yang mendirikannya, "ERRICHTET VON EMIL UND THEODOR HELFFERICH 1926". Emil Helfferich (1878-1972) merupakan seorang niagawan asal Jerman yang berjejak di Batavia kali pertama pada 1903. Pernah berkantor di Toko Merah, sebuah rumah tinggalan Gubernur Jenderal Baron von Imhoff, di kawasan Kota Tua Jakarta.

Emil adalah pemilik perkebunan teh di Cikopo yang juga memprakarsai pendirian perhimpunan warga Jerman di Hindia Belanda. Sementara saudaranya, Karl Theodor Helfferich (1872-1924) merupakan seorang politikus dan ekonom Jerman. Karl turut berperan dalam pengembangan kapal selam untuk kepentingan perdagangan, suatu kapal selam pelopor armada U-Boot yang kelak resmi beroperasi di Asia Tenggara pada 1944-1945.

Dua bersaudara itu mendirikan tugu di perbukitan Arca Domas lantaran daerah tersebut dahulu merupakan tempat suci bagi agama Hindu. Makna suci bagi orang Jawa tampaknya diadopsi oleh Emil untuk penghormatan bagi para pahlawan Jerman yang gugur di Falkland.

Di samping kanan tugu tersebut terdapat arca Ganesha lambang ilmu pengetahuan, sedangkan di sisi kirinya terdapat arca Siddharta Gautama yang duduk di atas teratai lambang ketenangan. Sebuah perpaduan simbol Hindu dan Buddha. Emil memesannya di sebuah perajin batu di pinggiran ruas jalan raya Yogyakarta dan Solo, sekitar Prambanan.

Hari Minggu, 17 Oktober 1926, jalanan di perkebunan teh milik Emil dilintasi konvoi 21 mobil yang mengangkut para serdadu angkatan laut Jerman. Kapal penjelajah mereka yang bernama Hamburg tengah singgah dan bersandar di Teluk Jakarta sejak dua hari sebelumnya.

Bersama para warga Jerman yang bermukim di Hindia Belanda, para serdadu itu menghadiri sebuah upacara peresmian tugu yang mengenang keberanian para pejuang Jerman yang gugur dalam Pertempuran Kepulauan Falkland itu. Sekitar dua tahun kemudian Emil kembali ke Jerman.

Perang Dunia Kedua pecah. Ketika Nazi Jerman menginvasi Belanda pada Mei 1940, banyak warga Jerman yang bermukim di Hindia Belanda ditangkap dan ditahan. Perseteruan di panggung Eropa pun meluas hingga ke Hindia Belanda.

Sekitar 1945, di depan tugu putih itu telah dimakamkan sepuluh serdadu Kriegsmarine atau Angkatan Laut Nazi Jerman yang tewas dalam suasana kekacauan dan salah pengertian pada periode jelang dan setelah kemerdekaan Indonesia. Mereka berusia sekitar 30-an tahun. malangnya, dua dari mereka berstatus "Unbekant" atau tak dikenal.

Dua dari delapan serdadu merupakan awak kapal selam Nazi Jerman yang masyhur pada Perang Dunia Kedua, U-Boat. Nama dua serdadu awak kapal selam tersebut adalah Ob.Lt U.LI Dr.Ing. H. Haake, awak U-196 yang tewas karena kapal selamnya terkena ranjau laut di Selat Sunda, dan Ob.Lt. z.S. Friedrich Steinfeld, seorang awak U-195 yang tewas sebagai tawanan perang Sekutu di Surabaya.

Kini kesepuluh makan serdadu Jerman tersebut bernisan Salib Besi khas tanda jasa militer Jerman. Situs bersejarah tersebut dirawat oleh Kedutaan Besar Jerman di Jakarta. Di sebuah bangunan penanda bercat putih bertuliskan prasasti "DEUTSCHER SOLDATENFRIEDHOF" kemudian diikuti tulisan "Tugu Peringatan untuk menghormati prajurit Jerman yang telah gugur. Kedutaan Besar republik Federal Jerman di Jakarta."

Bagaimana bisa para serdadu Jerman ini bisa sampai di Jawa, pada saat bersamaan negeri asal mereka sedang berperang mempertahankan panggung Eropa dari serangan serdadu sekutu?

Ketika Jepang menduduki Semenanjung Malaka dan Indonesia, Jerman turut membangun pangkalan kapal selamnya di Penang, Jakarta, dan Surabaya. Armada kapal selam Jerman beroperasi sekitar  perairan Indonesia pada 1943-1945. Kerja sama dua negara fasis tersebut secara resmi bermula tatkala Hitler membentuk aliansi politik dengan Jepang pada 1938.

Di wilayah warisan Hindia-Belanda, Jerman punya kepentingan untuk mengirimkan komoditinya seperti hasil perkebunan dan tambang untuk dijual ke Prancis. Lantaran kapal-kapal dagang Jerman kerap ditenggelamkan karena memanasnya perang Eropa, pada1944-1995 mereka mengangkut komoditi itu lewat kapal selam.     

Sebelum meninggalkan Hindia Belanda, pada 1924 Emil telah menempatkan pondasi untuk membangun kamar dagang dan industri antara kedua negara tersebut. Kini, lembaga yang dirintis Emil itu berkembang dengan nama Perkumpulan Ekonomi Indonesia-Djerman (Ekonid), berkantor di Jakarta Pusat. (Mahandis Y. Thamrin/National Geographic Indonesia)

Editor : Yunanto Wiji Utomo


10.47 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger